
Efek Pandemi Corona, The Guardian & BBC PHK Ratusan Karyawan

Jakarta, CNBC Indonesia - The Guardian dan BBC, dua media kenamaan asal Inggris, mengumumkanĀ pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya pada Rabu (15/7/2020) waktu setempat. Ini tak lepas dari tekanan keuangan seiring pandemi Covid-19.
The Guardian mengatakan mereka memangkas 180 karyawan, termasuk 70 orang dari departemen editorial. Sebelumnya, pendapatan media ini turun 25 juta poundsterling (Rp 459 miliar, asumsi Rp 18,360/poundsterling) untuk tahun ini.
"Pandemi global Covid-19 memang meningkatkan audiensi dan sumbangan pembaca, namun tetap memengaruhi penjualan iklan, sehingga mengakibatkan prospek keuangan yang tidak berkelanjutan untuk The Guardian," ujar Pemimpin Redaksi The Guardian Katharine Viner dan CEO Annette Thomas kepada para staf.
Di hari yang sama, BBC juga mengumumkan PHK terhadap 70 orang karyawan. Senasib dengan The Guardian, BBC mengalami tekanan keuangan, yang menyebabkan keterlambatan dalam mengumpulkan biaya lisensi televisi untuk membayar gaji penyiar.
Pada awal Januari lalu, BBC sudah melakukan PHK kepada 450 orang pekerja dari departemen redaksi. Selain pemotongan itu, BBC juga mengumumkan 450 PHK di departemen berita regional pada Juni lalu.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda, BBC sudah menghadapi tekanan dari pemerintah untuk menghemat anggaran hingga 125 juta poundsterling (Rp 2,2 triliun).
Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan, sedang mempertimbangkan untuk mengubah metode biaya lisensi atau sepenuhnya menghapusnya di masa depan.
Sebagai akibat dari PHK, BBC News mengatakan akan memiliki lebih sedikit presenter berita dan jurnalis. Mereka akan diminta untuk menggarap berbagai konten yang ada di media tersebut.
Mereka juga akan akan meminimalisasi jumlah studio, dan membuat PHK yang signifikan di antara staf operasi, termasuk manajemen senior media tersebut.
"Jika kita tidak melakukan perubahan, kita tidak akan berkelanjutan. Krisis ini telah mengarahkan kita untuk mengevaluasi kembali secara tepat bagaimana kita beroperasi sebagai sebuah organisasi," kata Direktur Berita BBC dan Current Affairs Fran Unsworth dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari CNN Internasional.
Minggu lalu, Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak meluncurkan paket stimulus 30 miliar poundsterling untuk meringankan kerugian, termasuk paket keringanan pajak, diskon restoran, dan program kerja yang dirancang untuk meningkatkan pekerjaan.
Inggris kini sedang menghadapi krisis pekerjaan akibat pandemi yang memicu kemerosotan ekonomi terburuk dalam beberapa abad terakhir. Perusahaan-perusahaan besar di Inggris juga sudah mengumumkan lebih dari 80.000 PHK.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Kapal Wajib Daftarkan Asuransi ABK, Beri Jaminan PHK!