
Warga Israel Rusuh, Ribuan Pendemo Tuntut Netanyahu Mundur

Jakarta, CNBC Indonesia - Protes diwarnai kerusuhan terjadi di Israel. Tepatnya, di depan kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem, sebagaimana diberitakan AFP, Rabu (15/7/2020).
Massa menuntut pengunduran dirinya. Bukan hanya soal penanganan corona (Covid-19), Netanyahu mendapat kecaman keras karena tuduhan korupsi.
Massa membawa banyak plakat bertuliskan "Korupsi Netanyahu membuat kita muak" dan "Netanyahu, mundur". Mereka menggunakan masker tapi jarak sosial sulit dilakukan.
"Virus yang paling mematikan bukanlah Covid-19, tetapi korupsi," kata pengunjuk rasa Laurent Cige, yang datang dari Tel Aviv untuk ikut serta, kepada AFP.
Sebenarnya, Netanyahu didakwa pada Januari 2020 lalu. Karena kasus suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus.
Netanyahu, yang pada bulan Mei membentuk pemerintahan baru menegaskan tuduhan itu dibuat-buat untuk mengusirnya dari jabatannya. Ia dijadwalkan akan kembali menjalani sidang 19 Juli nanti.
Di bawah hukum Israel, seorang perdana menteri yang menjabat hanya bisa mengundurkan diri jika terbukti melakukan tindak pidana setelah banding. Dalam kasus Netanyahu, media Prancis itu menyebut butuh waktu beberapa tahun persidangan.
Israel mencatat ada 44.188 kasus Covid-19. Sebanyak 376 orang meninggal dan 19 ribu orang sembuh.
Pembatasan sosial resmi dicabut akhir Mei lalu. Namun minggu lalu, pemerintah kembali memperketat aturan jarak sosial seiring meningkatnya kasus.
Pemerintah menutup bar, klub malam dan pusat kebugaran. Akibat Covid-19 pengangguran di Israel telah melonjak dari 3,4% pada Februari menjadi 27% pada April.
Di Mei, angka ini sempat turun. Badan statistik setempat mencatat ada 23,5% pengangguran.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dituding Korupsi Triliunan, Netanyahu: Saya tidak Bersalah!
