Bisakah PM Netanyahu Digulingkan Dari Kursi Israel 1?

News - Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
03 June 2021 12:57
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berhenti saat pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Yerusalem, Kamis, (19/11/2020). (AP Photo / Maya Alleruzzo, Pool) Foto: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berhenti saat pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Yerusalem, Kamis, (19/11/2020). (AP Photo / Maya Alleruzzo, Pool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi perpolitikan Israel saat ini sedang memanas. Hal ini terjadi setelah pemimpin oposisi negara itu mengumumkan kepada Presiden bahwa ia telah menghasilkan kesepakatan dengan sekutu politik untuk menggulingkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dari singgasananya.

Mengutip Reuters, Yair Lapid, pimpinan oposisi Israel, telah mengatakan kepada Presiden Israel Reuven Rivlin dalam email yang tertulis.

"Saya merasa terhormat untuk memberitahu Anda bahwa saya telah berhasil membentuk pemerintahan," tulis Yair Lapid.

Pemerintah koalisi mereka akan terdiri dari partai-partai dari seluruh spektrum politik, termasuk untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel yaitu partai Daftar Bersatu Arab yang mewakili 21% minoritas Arab Israel di parlemen Israel Knesset.

Selain partai Daftar Bersatu Arab, partai-partai lainnya merupakan partai yang digawangi oleh para menteri dan mantan menteri pertahanan dalam era Netanyahu seperti partai nasionalis Yisrael Beitenu pimpinan mantan menteri pertahanan Avigdor Lieberman, partai Biru Putih pimpinan menteri pertahanan Benny Gantz.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berhenti saat pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Yerusalem, Kamis, (19/11/2020). (AP Photo / Maya Alleruzzo, Pool)Foto: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berhenti saat pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Yerusalem, Kamis, (19/11/2020). (AP Photo / Maya Alleruzzo, Pool)



Dan yang paling kencang berhembus adalah Menteri Pertahanan Israel 2019-2020 Naftali Bennett, yang merupakan pimpinan partai kanan Yamina. Bennett dikabarkan disiapkan untuk menjadi PM yang akan menggantikan Netanyahu.

Menurut para analis, langkah penyatuan ini sebenarnya masih jauh dari kata selesai. Hal ini dikarenakan beberapa anggota Yamina yang masih enggan untuk berkoalisi dengan Daftar Arab Bersatu. Tentunya hal ini akan merumitkan kerja untuk menggulingkan Netanyahu

"Tenang. Netanyahu masih PM selama beberapa hari lagi sampai mosi tidak percaya dan dia akan berjuang setiap inci untuk menyangkal mayoritas tipis pemerintah baru. Ini masih sangat jauh dari selesai," tulis Anshel Pfeffer, analis politik untuk surat kabar liberal Haaretz, dalam akun Twitternya.

Selama 12 tahun memimpin, Netanyahu dan partainya, Likud, dikenal terus menerus menggembosi para oposisinya. Ia menyebut oposisi seperti Lapid hanya akan menimbulkan bahaya bagi Israel, terutama soal Iran dan Palestina.

Lapid sendiri mulai menggalang kekuatan setelah Netanyahu gagal melakukannya setelah pemilihan 23 Maret. Ia berkampanye di bawah janji untuk "mengembalikan kewarasan" ke Israel.

"Pemerintah ini akan bekerja untuk semua warga Israel, mereka yang memilihnya dan mereka yang tidak. Pemerintah akan menghormati lawan-lawannya dan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menyatukan dan menghubungkan semua bagian masyarakat Israel," kata Lapid di Twitter.

Pemerintah baru, jika dilantik, akan menghadapi tantangan diplomatik, keamanan dan ekonomi yang cukup besar yaitu Iran, proses perdamaian yang hampir mati dengan Palestina, penyelidikan kejahatan perang oleh Pengadilan Kriminal Internasional, dan pemulihan ekonomi setelah pandemi virus corona.

Sebuah sumber yang terlibat dalam pembicaraan koalisi mengatakan pemerintah baru yang diusulkan akan mencoba untuk mempertahankan konsensus dengan menghindari isu-isu ideologis yang panas seperti apakah akan mencaplok atau menyerahkan wilayah Tepi Barat yang diduduki yang diinginkan Palestina untuk sebuah negara.

Sementara itu Lapid juga menggarisbawahi sebuah kasus tuduhan penyuapan dan tiga tuduhan penipuan dan pelanggaran kepercayaan yang diduga didalangi Netanyahu. Netanyahu sendiri masih dalam proses peradilan atas dugaan ini.

Dalam salah satu momen persidangan, Netanyahu bahkan sempat mengucapkan nama Lapid yang dianggap sebagai motor dari semua tuduhan ini.

"Semua orang memahami bahwa ini adalah upaya transparan untuk menggulingkan perdana menteri yang kuat dari kanan dan dengan demikian membuat pemerintah sayap kiri yang dipimpin oleh (pemimpin oposisi Yair) Lapid."


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Awas Perang! Israel 'Ngamuk' ke Iran


(dru)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading