Internasional

Palestina Memanas, 4 Negara Kecam Keras Israel

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
08 July 2020 12:42
An Israeli soldier stands guard at the Tapuach junction next to the West Bank city of Nablus, Tuesday, June 30, 2020. Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu appears determined to carry out his pledge to begin annexing parts of the occupied West Bank, possibly as soon as Wednesday. (AP Photo/Oded Balilty)
Foto: Pencaplokan Tepi Barat Israel-Palestina (AP/Oded Balilty)

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi di Palestina-Israel kini makin memanas. Aneksasi (pencaplokan) wilayah milik Palestina oleh Israel mendapat kecaman dari banyak negara.

Setelah Presiden China Xi Jinping, empat negara lain kini memberi pernyataan keras ke Israel. Mesir, Prancis, Jerman dan Yordania mendesak Israel membatalkan rencananya karena akan memiliki konsekuensi pada hubungan yang ada.



"Kami sepakat bahwa setiap aneksasi wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1967 akan menjadi pelanggaran hukum internasional dan mengganggu fondasi proses perdamaian," kata para menteri dalam sebuah pernyataan setelah konferensi video bersama, dikutip AFP, Rabu (8/7/2020).

Pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menetapkan 1 Juli sebagai tanggal aneksasi. Ada dua wilayah yang dicaplok yakni Tepi Barat serta Lembah Jordan yang strategis.

Langkah ini didukung Presiden AS Donald Trump pada Januari lalu. Trump bahkan menyetujui Yerussalem sebagai ibu kota Israel dan baru akan mengakui kemerdekaan Palestina setelah empat tahun kemudian.


"Kami tidak akan mengakui adanya perubahan pada perbatasan 1967, yang tidak disetujui oleh kedua belah pihak dalam konflik," kata pernyataan itu lagi.

"Kami juga sepakat bahwa langkah seperti itu akan memiliki konsekuensi serius bagi keamanan dan stabilitas kawasan, dan akan menjadi hambatan utama bagi upaya yang bertujuan untuk mencapai perdamaian yang komprehensif dan adil."

"Itu juga dapat memiliki konsekuensi untuk hubungan dengan Israel."

Pasca menduduki Tepi Barat pada Perang Enam Hari 1967, Israel mulai membangun jaringan pemukiman pada dekade berikutnya. Konstruksi berlanjut hingga hari ini.

Meskipun dianggap ilegal menurut hukum internasional, populasi pendatang telah melonjak. Selama satu dekade terakhir, angkanya bahkan naik 50%.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Melihat Wilayah Tepi Barat yang Bakal Dicaplok Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular