Wow! Penipu Online Bisa Raup Puluhan Juta Per Hari

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
13 July 2020 13:43
Investasi Bodong
Foto: Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Penipuan yang terjadi saat ini kian beragam, salah satu cara melalui sambungan telepon yang berusaha mengelabui korban dengan tujuan untuk meminta sejumlah uang dengan cara transfer bank.

Hal ini pernah dialami oleh travel Vlogger, Dzawin Nur. Melalui video Youtube-nya yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (13/7/2020) dia bercerita bagaimana seseorang yang mengaku rekannya, seolah-olah sedang ditahan pihak berwajib karena melanggar lalu lintas.

"Modus penipuan ini yang biasanya terjadi di lingkungan saya, atau juga lingkungan kawan-kawan," katanya memulai cerita.

Saat mengangkat telepon, Dzawin awalnya tak mengenal siapa di ujung sambungan tersebut. Namun, pelaku seolah-olah berbicara bahwa mereka kawan lama, yang akhirnya Dzawin berpura-pura mengenal pria tersebut, dengan menyebut "Oh..ini Andi ya," ujarnya yang dibenarkan oleh pelaku.

Percakapan dengan seseorang yang mengaku sebagai Andi itu terbilang cukup lama. Berbelit-belit, Andi meyakinkan Dzawin bahwa saat ini dirinya berada di kantor polisi karena telah melanggar lalu lintas.

Guna melancarkan aksinya, Andi gadungan bahkan mengajak satu orang lagi yang berperan sebagai polisi. Polisi palsu ini kemudian mengambil alih pembicaraan dan menjelaskan duduk perkaranya, terkait kesalahan apa yang dibuat Andi tersebut.

Sebelum mengambil alih percakapan, adegan dibuat seolah-olah berada di kantor polisi, dengan terlebih dahulu mengetuk pintu, dan meminta izin untuk polisi agar berbicara menjelaskan apa yang terjadi.

"Asli ini orang (polisi palsu) lancar banget (ngomongnya), antara sudah menghafal semalaman atau memang sambil membaca," tulis Dzawin pada keterangan video, ketika Polisi palsu tersebut berbicara.

Singkat cerita, penipu tersebut memang menggiring korbannya untuk melakukan transfer sejumlah uang melalui ATM untuk membayar denda tilang lalu lintas. Namun karena sejak awal sudah curiga, Dzawin akhirnya mengaku bahwa dirinya sadar ini penipuan dan sempat bertanya terkait aksi yang dilakukan Andi dan Polisi gadungan tersebut.

"Sehari berapa orang Pak, dapat berapa?," katanya bertanya.

"Sehari biasanya saya dapat Rp 35 sampai Rp 40 juta. Kalau pulsa nggak bakal habis," ujar si pelaku di ujung sambungan telepon.

Menanggapi hal ini, pengamat siber, Ismail Fahmi mengatakan tak menampik jika modus operandi penipuan akan terus ada. Bahkan menurutnya, usia penipuan sama dengan usia sejak manusia ada. Modusnya terus berganti sesuai dengan teknologi yang ada.

"Goals-nya sama, mengambil yang bukan miliknya, hanya modusnya berganti memanfaatkan teknologi yang ada," ujarnya kepada CNBC Indonesia.

Terkait dengan modus dengan menggunakan SMS, menurutnya bahkan ada software yang dijual bebas, berfungsi untuk mengirimkan SMS ke banyak nomor sekaligus. Pelaku tak perlu keluar rumah dalam melancarkan aksinya, cukup berbekal deretan nomor telepon yang dipilih secara acak.

"Kalau kirim 1.000 nomor, dan dapat (tertipu) 10 kan lumayan," katanya.

Sementara itu dia menyebut, rata-rata penipuan memang melibatkan perbankan karena menggunakan cara transfer. Bahkan dia menyebut, untuk perbankan dengan sistem yang sederhana, menjadi santapan empuk para pelaku.

"Kalau dilihat-lihat, bank tertentu yang bank-nya longgar sehingga jadi target. Bank Mandiri Bank BCA, itu kan susah," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hati-hati! Penipu Berkedok Online Shop Beriklan di Instagram

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular