Duh! PSBB Transisi Jakarta & Jatim Bikin Kasus Corona Naik

Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 July 2020 12:15
Karyawan melayani pelanggan yang melakukan perawatan rambut di Alfons Salon, Jakarta, Senin (19/6/2020). CNBC Indonesia/Tri Susilo 

Pemprov DKI Jakarta melakukan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi membuka kembali operasional unit usaha salon dan tata rambut dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran seperti pengukuran suhu tubuh, penggunaan masker bagi karyawan dan konsumen salon, sterilisasi peralatan, pemakaian pelindung wajah bagi karyawan, dan sistem reservasi bagi konsumen.   

Rina Rengganis selaku General Meneger mengatakan karena anjuran protokol pemerintah tentang Covid-19, jumlah karyawan yang bekerja di Alfons & Haircode Salon juga melakukan swab tes sebelum masuk dan jumlahnya kita batasi menjadi sekitar 50 persen karyawan. Dan mereka akan menyetujui protokol untuk menaati protokol ini,
Foto: Salon di Era PSBB Transisi (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menilai sejumlah daerah yang telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi justru berdampak pada meningkatnya jumlah kasus Covid-19. Peningkatan ini terjadi di DKI Jakarta, Bali dan Jawa Timur.


Berdasarkan hasil riset yang dipublikasikannya, CSIS menilai PSBB transisi yang dilakukan pemerintah ketiga provinsi tersebut memang memperlihatkan peningkatan aktivitas ekonomi namun sayangnya malah membawa dampak negatif dengan kenaikan penyebaran Covid-19.

Penelitian ini menggunakan skema waktu dimulainya PSBB transisi di DKI Jakarta dan beberapa wilayah lainnya dengan situasi pada 25 Juni 2020.

"Meskipun pergerakan di tiap provinsi masih belum sepenuhnya pulih dibanding baseline (tanggal 1 Maret 2020), setidaknya matriks kuadran di atas membuktikan bahwa pelonggaran PSBB telah berhasil meningkatkan pergerakan dan menstimulasi aktivitas perekonomian. Hampir seluruh provinsi di Indonesia berada pada keadaan perekonomian yang membaik," tulis riset tersebut, dikutip CNBC Indonesia, Sabtu (4/7/2020).

PSBB TransisiFoto: Pemetaan provinsi berdasarkan kuadran indeks kesehaan dan ekonomi (doc CSIS)

Berbeda dengan tiga provinsi sebelumnya, 18 provinsi justru mencatatkan perbaikan dalam perkembangan kasus Covid-19 sekaligus peningkatan aktivitas ekonomi, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat.

Namun juga ada beberapa provinsi yang tercatat terjadi perbaikan signifikan dalam ekonominya namun tidak begitu baik dalam kasus Covid-19 seperti Sumatera Barat dan Jawa Tengah.


"Sebaliknya ada 15 provinsi di mana peningkatan aktivitas ekonomi terlihat membawa dampak negatif terhadap penyebaran Covid-19, termasuk DKI Jakarta, Bali, dan Jawa Timur."


Namun demikian, terdapat juga provinsi dengan evaluasi terburuk, yakni Sulawesi Tenggara yang tak memiliki perbaikan dalam pergerakan perekonomian dan kasus Covid-19 yang juga ikut memburuk.


"Dengan melihat indikator tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelonggaran PSBB selama tiga minggu belakangan memang memiliki dampak positif terhadap perekonomian. Namun dengan catatan, masih terdapat 15 provinsi yang belum mampu mengimbanginya dengan keadaan kesehatan yang membaik," demikian kesimpulan dari riset tersebut 

Hal ini juga tidak berarti bahwa 18 provinsi yang telah berada di kuadran ekonomi dan kesehatan yang membaik bisa lengah, karena meningkatnya indeks pergerakan sama artinya dengan meningkatnya risiko penyebaran virus. Evaluasi tersebut harus dapat dilakukan secara terus menerus agar diperoleh gambaran yang lebih baik dan respons kebijakan yang tepat."


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Kata Anies Saat Tinjau Kondisi Transportasi Masa Transisi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular