
Ada Harta Karun Apa yang Diperebutkan di Laut China Selatan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Laut China Selatan (LCS) kembali panas, kini Negeri Tirai Bambu mendapat kecaman dari Paman Sam. Tak bisa dipungkiri, kekayaan alam LCS yang melimpah sering membuatnya jadi teritori yang dipersengketakan.
Pentagon melayangkan kecaman keras atas tindakan militer China yang melakukan latihan intensif di LCS. Negeri Adidaya mensinyalir jika latihan militer yang bakal berlangsung 1-5 Juli itu dilakukan di daerah yang sedang disengketakan.
Langkah yang dilakukan Negeri Panda berpotensi memperburuk suasana dan bahkan menyebabkan semakin tereskalasinya perselisihan.
"Departemen Pertahanan prihatin dengan keputusan Republik Rakyat China (RRC)," tegas Pentagon dalam sebuah pernyataan, sebagaimana ditulis AFP, Jumat (3/7/2020). Kegiatan ini semakin membuat situasi tidak stabil di wilayah yang diklaim China, Vietnam dan Taiwan itu."
Latihan militer intens itu sebenarnya dilakukan China di Kepulauan Paracels. Kepulauan ini menjadi sumber keributan, antara China dengan Vietnam.
Sebenarnya, perselisihan antara China dengan berbagai negara lain terkait LCS bukanlah hal yang baru bagi publik. LCS merupakan suatu wilayah yang membentang seluas 1,4 juta mile persegi di Samudera Pasifik yang melintasi berbagai negara seperti Filipina, Indonesia hingga Vietnam.
LCS juga meliputi wilayah mulai dari Selat Malaka hingga Selat Taiwan. LCS juga memiliki ratusan pulau. Namun yang paling besar antara lain adalah Pulau Spratly, Pulau Paracel, Pulau Pratas yang juga diklaim oleh enam negara ASEAN.
Namun kebanyakan pulau-pulau tersebut tak berpenghuni menurut Council for Foreign Relations (CFR). Sehingga secara historis sangat susah untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
Isu teritorial lain juga melibatkan China. Pemicunya adalah klaim negeri Xi Jinping bahwa 80% LCS atau 2.000 km area merupakan bagian negaranya dengan konsep Sembilan Garis Imajiner.
Lantas sebenarnya mengapa wilayah ini sering jadi sengketa?
Banyak yang mengaitkan ini dengan kekayaan alam yang dimiliki LCS. Menurut berbagai sumber yang ada kekayaan alam LCS termasuk cadangan migas yang besar, ikan hingga logam tanah jarang atau Rare Earth Element (REE) yang aplikasinya banyak untuk industri hilir berteknologi tinggi.
Menurut CFR, di LCS ada sekitar 900 triliun kaki kubik gas alam. Angka ini tentunya sangat fantastis. Jika memang benar cadangan gas yang ada mencapai sebanyak itu, maka LCS memang wilayah yang kaya sumber daya alamnya.
Sumber lain dari American Security Project menyebutkan bahwa cadangan gas di LCS mencapai 266 triliun kaki kubik dan menyumbang 60% - 70% dari total cadangan hidrokarbon teritori tersebut.
Tak hanya estimasi cadangan gas saja yang beragam, tetapi juga berlaku untuk cadangan minyaknya. Ada yang memperkirakan cadangan minyak LCS mencapai 7,7 miliar barel.
Sementara estimasi lainnya memperkirakan jumlahnya mencapai 213 miliar barel atau hampir 80% dari cadangan minyak Arab Saudi. Ini adalah informasi yang berhasil diperoleh di tahun 2012.
Beralih ke komoditas pangannya, LCS juga menyimpan kekayaan ikan yang tak ternilai harganya. Pada 2012, Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam Filipina menyebutkan bahwa LCS memiliki sepertiga dari total keanekaragaman laut di dunia yang berkontribusi terhadap 10% dari total tangkapan ikan di planet bumi.
Beberapa komoditas perikanan laut yang terkandung di dalam LCS seperti ikan layur, makarel, scraper hitam, teri, udang, kepiting hingga ikan kecil lainnya. Jika melihat kekayaan alam yang melimpah ini, wajar saja jika LCS sering jadi ributan.
Selain kaya akan sumber daya alamnya, LCS juga berada di jalur perdagangan strategis yang dilalui oleh kapal tanker pengangkut minyak. Menurut CFR, 50% dari total kapal tanker pengangkut minyak global melewati LCS.
Jumlah kapal tanker pengangkut minyak yang melalui LCS 3 kali lebih banyak dari Terusan Suez dan lebih dari lima kali Terusan Panama. Lebih dari setengah dari 10 pelabuhan pengiriman terbesar di dunia juga berlokasi di LCS.
Sehingga selain kaya akan sumber daya alam, LCS juga terletak di lokasi yang sangat strategis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Australia Join AS di LCS, Dendam Kesumat Apa ke China?