Update Corona Global: 500 Ribu Jiwa Meninggal karena Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 10.228.394 orang telah terinfeksi virus corona (COVID-19) secara global per Senin (29/6/2020) pukul 06:00 WIB. Dari total itu, 503.985 orang di antaranya meninggal dunia dan 5.546.449 sembuh.

Sementara itu, jumlah kasus aktif ada sebanyak 4.177.960 kasus, di mana 4.120.003 (99%) orang sakit dalam kondisi ringan dan 57.957 (1%) orang dalam keadaan serius atau kritis, menurut Worldometers.

Baca: Corona & Resesi, "Duet Maut" yang Mengancam Pasar Keuangan RI

Menurut penghitungan situs tersebut, dari total kasus kematian akibat COVID-19 secara global, hampir dua pertiga dari mereka ada di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Di mana ada sebanyak 190.725 kasus kematian di seluruh Eropa dan 128.412 kematian akibat corona di AS.

Kasus-kasus kematian tersebut diperkirakan lebih rendah dari kejadian sebenarnya di lapangan mengingat banyak negara masih memiliki tingkat pengujian yang rendah, yang kebanyakan hanya menguji kasus-kasus serius.

AS sendiri saat ini masih menjadi negara dengan kasus terbanyak di dunia, yaitu memiliki 2.631.806 kasus.

Baca: Bareng Oxford, Brasil Siap Produksi 100 Juta Vaksin Covid-19

Bersama AS, berikut 10 negara dengan kasus corona terbanyak di dunia saat ini:

1. Amerika Serikat: 2.631.806 kasus, 128.412 meninggal, 1.090.433 sembuh.

2. Brasil: 1.344.143 kasus, 57.622 meninggal, 733.848 sembuh.

3. Rusia: 634.437 kasus, 9.073 meninggal, 399.087 sembuh.

4. India: 549.197 kasus, 16.487 meninggal, 321.774 sembuh.

5. Inggris: 311.151 kasus, 43.550 meninggal, tidak ada data sembuh.

6. Spanyol: 295.850 kasus, 28.343 meninggal, tidak ada data sembuh.

7. Peru: 279.419 kasus, 9.317 meninggal, 167.998 sembuh.

8. Chile: 271.982 kasus, 5.509 meninggal, 232.210 sembuh.

9. Italia: 240.310 kasus, 34.738 meninggal, 188.891 sembuh.

10. Iran: 222.669 kasus, 10.508 meninggal, 183.310 sembuh.

Sementara itu, WHO mengatakan proses pembuatan vaksin guna melawan Covid-19 terus dikebut. Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan ada dua perusahaan berada di posisi terdepan dalam pembuatan vaksin.

Pertama adalah perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca dan kedua adalah Moderna. Swaminathan juga mengungkapkan WHO sedang dalam pembicaraan dengan beberapa produsen Cina, termasuk Sinovac (SVA.O), tentang vaksin potensial. Ia pun berujar tengah mengkaji vaksin dengan peneliti India.

[Gambas:Video CNBC]

(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Enam Bulan Mewabah, Kasus Corona Global Dekati 8 Juta