Buwas Tanya Bulog Mau Dibubarkan Hingga Merasa Garami Lautan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 June 2020 18:02
budi waseso
Foto: Detikcom/Agung Pambudi

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso blak-blakan Bulog cukup terbebani dengan tugas perusahaan sebagai public service obligation (PSO) oleh pemerintah yang membuat perusahaan kerap mengalami kerugian. Bulog bahkan harus berutang sampai triliunan rupiah ke perbankan dengan bunga komersial untuk menjalankan tugas PSO.

Di sisi lain, selain PSO memang Bulog punya sisi lain yaitu menjalankan bisnis secara komersial untuk mendapatkan untung. Namun keuntungan perusahaan dari aspek bisnis komersial Bulog justru dipakai untuk menutupi kerugian dari operasional PSO.

"Bulog ini ibaratnya di sini dua mata uang, bagaimana Bulog satu sisi penugasan (PSO), di sisi lain komersial. Kita komersil untung, tapi menutupi PSO hilang, jadi menggarami garam di lautan," kata Budi saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (25/6/2020).

Ia menyebutkan, sulit untuk menjalankan PSO jika perusahaan harus menutupi pembiayaannya dengan utang yang memiliki bunga perbankan secara komersial. Hal berbeda bila seandainya Bulog beroperasi secara komersial maka tidak ada masalah bagi perusahaan untuk membayarkan bunga pinjaman berapapun ke perbankan.

"Lebih baik saya bicara komersial, kalau serap 3 juta ton beras komersial, saya serahkan ke negara jadi negara bayar selisihnya. Jadi nggak ada tanggungan bunga kalau komersial," katanya.

Kondisi ini diperparah dengan kenyataan bahwa Bulog gagal mendapatkan dana talangan dari pemerintah yang sebelumnya telah dianggarkan sebesar Rp 13 triliun. Padahal, menurut Buwas, setidaknya perusahaan membutuhkan dana senilai Rp 10 triliun untuk pemenuhan cadangan beras pemerintah (CBP). Pemenuhan CBP ini merupakan tugas Bulog yang diberikan pemerintah, sehingga seharusnya pendanaan disediakan oleh pemerintah.

Sebelumnya Buwas juga menanggapi soal gagalnya Bulog dapat dana talangan. Ia sempat menyinggung soal pembubaran Perum Bulog.

"Bayangkan, jika 1 sampai 2 tahun kita begitu, berapa bunganya? tidak dipakaikan berarti tidak dibayar, tidak ada yang membeli atau negara tidak ganti, selesai persoalan. Apa Bulog ini, memang mau dibubarkan? Makanya saya bilang, kita ini harus didukung, karena bagian dari negara. Tapi kalau dibatalkan ya sudah, memang Bulog tidak dibutuhkan untuk itu," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Skenario Bulog Saat Terjadi PSBB di DKI dan Daerah Lain

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular