Internasional

Kasus COVID-19 Global Makin Tinggi, Tembus 9,5 Juta Jiwa

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
25 June 2020 06:30
Mannequins wearing face masks are placed to provide social distancing in a theatre in Madrid, Spain, Wednesday, June 17, 2020. Spanish Prime Minister Pedro Sanchez has announced a state ceremony to be held on July 16 to honour more than 27,000 who have died from the coronavirus. The ceremony will be held four months after Spain imposed one of the strictest lockdowns in the world to respond to the virulent cluster that followed major outbreaks in China and northern Italy. (AP Photo/Manu Fernandez)
Foto: Bioskop di Spanyol Terapkan Physical Distancing (AP/Manu Fernandez)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus terjangkit virus corona (COVID-19) kian meningkat dari hari ke hari. Angka terjangkit COVID-19 di secara global kini mencapai 9.504.215 kasus, naik lebih dari 162 ribu kasus dalam sehari, menurut data Worldometers per Kamis (25/6/2020).

Sedangkan, total kematian di dunia kini berjumlah 483.681 kasus atau naik lebih dari 4 ribu dalam sehari, dengan 5.161.054 kasus pasien yang berhasil sembuh sejauh ini.



Tercatat ada 3.859.480 kasus aktif, dimana 3.801.066 (98%) dalam situasi ringan sedang, dan 58.414 (2%) dalam kondisi kritis. Sementara ada 5.644.735 kasus selesai, dengan pembagian 91% berhasil sembuh dan 9% meninggal.

Amerika Serikat dan Brasil merupakan negara dengan kasus terjangkit terbanyak yang melewati angka jutaan. Berikut 10 negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat (2.459.173 positif, 124.200 meninggal, 1.033.788 sembuh)
2. Brasil (1.188.631 positif, 53.830 meninggal, 649.908 sembuh)
3. Rusia (606.881 positif, 8.513 meninggal, 368.822 sembuh)
4. India (472.985 positif, 14.907 meninggal, 271.688 sembuh)
5. Inggris (306.862 positif, 43.081 meninggal)
6. Spanyol (294.166 positif, 28.327 meninggal)
7. Peru (264.689 positif, 8.586 meninggal, 151.589 sembuh)
8. Chili (254.416 positif, 4.731 meninggal, 215.093 sembuh)
9. Italia (239.410 positif, 34.644 meninggal, 186.111 sembuh)
10. Iran (212.501 positif, 9.996 meninggal, 172.096 sembuh)



Sementara, China Daratan yang awalnya merupakan episentrum awal penularan dengan kasus terjangkit paling tinggi di dunia, kini turun ke posisi ke-21 dengan 83.430 kasus positif, 4.634 kematian, dan 78.428 pasien berhasil sembuh.

Melihat data di atas, Amerika Serikat menyumbang sekitar seperempat dari keseluruhan jumlah kasus terjangkit dan kematian terbanyak di dunia. Dengan angka terjangkit yang meningkat setiap harinya, AS menjadi hotspot penularan COVID-19 bersama dengan Brasil dan Rusia.

Guna mencegah penularan lebih lanjut, pada Rabu (246/2020), Gubernur New York, New Jersey, dan Connecticut memerintahkan para pelancong dari sembilan negara bagian AS untuk dikarantina selama 14 hari.

Gubernur New Jersey Phil Murphy mengatakan mandat baru tersebut adalah "hal yang cerdas untuk dilakukan" setelah AS mencatat peningkatan terbesar kedua dalam kasus COVID-19 sejak awal Maret lalu.

Karantina 14 hari juga berlaku untuk pengunjung dari sebagian besar negara bagian selatan, seperti Alabama, Arkansas, Arizona, Florida, Carolina Utara, Carolina Selatan, Texas, Washington, dan Utah, serta penduduk tiga negara bagian yang kembali dari area tersebut.

Jika melanggar aturan karantina tersebut, warga bisa mendapatkan denda sebesar US$ 1.000 untuk pelanggaran pertama, dan US$ 5.000 untuk pelanggaran berulang, kata Gubernur New York Andrew Cuomo, sebagaimana diberitakan Reuters.

Namun aturan tersebut tidak berlaku untuk Presiden Donald Trump. Hal tersebut dibenarkan oleh juru bicara Gedung Putih, Judd Deere. Ia mengatakan bahwa aturan karantina berlaku untuk Trump, yang baru saja kembali dari kunjungan ke Arizona dan dijadwalkan berada di New Jersey pada akhir pekan ini.

"Presiden Amerika Serikat bukan warga sipil. Siapa pun yang dekat dengannya, termasuk staf, tamu, dan pers (sudah) diuji COVID-19 dan (hasilnya) konfirmasi negatif," tukas Deere.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Update Corona Global: Kasus Positif Melebihi 4,1 Juta Orang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular