
Korut-Korsel Terancam Perang, Menteri Unifikasi Korsel Mundur

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan kian memburuk. Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yeon-Chul melakukan pengunduran diri sehari setelah Korut merobohkan bangunan yang digunakan Seoul dan Pyongyang untuk berdialog.
Kepada wartawan, Kim mengatakan bahwa ia "bertanggung jawab atas memburuknya hubungan antara kedua Korea". Ia juga "menyesal karena tidak mampu memenuhi permintaan masyarakat dan harapan akan perdamaian dan kemakmuran di Semenanjung Korea."
Namun sebagaimana dilaporkan oleh CNN Internasional, pengunduran diri Kim pada Rabu (17/6/2020) belum diterima secara resmi oleh Presiden Korsel Moon Jae-in.
Kementerian Unifikasi adalah badan pemerintah Korsel yang mengelola hubungan dengan Korut. Kim bergabung dengan kementerian tersebut pada April lalu.
Kim ditugaskan untuk memulai pembicaraan antara kedua Korea, yang sempat terhenti dalam beberapa bulan setelah tiga pertemuan puncak kedua negara pada 2018.
Pekan lalu, pemerintahan Kim Jong Un sudah mengancam untuk memutuskan hubungan dengan Korsel pekan lalu. Korsel dicap tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan aksi para pembelot dan aktivis anti-Korut.
Para pembelot dan aktivis telah mengirimkan selebaran yang berisi pesan-pesan kritis soal Kim Jong Un dan hal-hal terkait pelanggaran hak asasi manusia ke perbatasan kedua Korea. Mereka juga sering mengirimkan makanan, uang kertas US$ 1, radio mini dan stik USB yang berisi drama dan berita Korsel.
Benda-benda itu biasanya dikirim dengan balon agar dapat melewati perbatasan yang dijaga ketat atau dimasukkan ke dalam botol dan dialirkan melalui sungai.
Atas insiden tersebut, adik dari Kim Jong Un sekaligus pejabat senior Partai Buruh yang berkuasa, Kim Yo Jong, juga memerintahkan militer untuk mengambil tindakan balasan selanjutnya untuk Korsel.
Media Korut KCNA melaporkan bahwa tentara negara juga sudah dimobilisasi perbatasan. Menurut laporan BBC Internasional, Korut dan Korsel secara teknis masih berperang karena tidak ada kesepakatan damai yang tercapai ketika Perang Korea berakhir pada tahun 1953.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korut Luncurkan Rudal Lagi, Korsel: Cari Muka