Internasional

Banyak Warga Liburan, Covid-19 Korsel Diramal Tinggi Lagi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
19 June 2020 13:06
A woman wearing a face mask walks by a board displaying the world banks' notes at a subway station in Seoul, South Korea, Thursday, May 28, 2020. South Korea’s central bank lowered its policy rate to an all-time low of 0.5% to soften the pandemic’s shock to the country’s trade-dependent economy, which it says may shrink for the first time in 22 years. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Foto: Wabah Virus di Korea Selatan (AP/Ahn Young-joon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) memperingatkan bahwa gelombang kedua COVID-19 kemungkinan akan muncul lebih cepat pada musim panas ini.

Dalam pertemuan di Markas Besar Manajemen Bencana Pusat, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Korsel Park Neung-hoo mengatakan peningkatan perjalanan selama liburan musim panas dapat memicu lonjakan kasus baru di negara tersebut.


"Kementerian Kesehatan dan Laut sedang merancang pedoman COVID-19 untuk keselamatan di pantai," kata Park pada Kamis (18/6/2020), dikutip dari The Korea Herald, Jumat (19/6/2020).

Park juga mengatakan jika makan di restoran adalah salah satu kegiatan yang berisiko dan banyak kasus infeksi baru yang muncul dari lokasi tempat makan di dalam ruangan. Sehingga ia meminta warga tetap menjaga jarak dan tidak berbagi hidangan bahkan berbicara saat makan.



Senada dengan Menteri Kesehatan, Wakil Direktur KCDC Kwon Jun-wook mengatakan pertemuan massal, bahkan ketika di luar ruangan dapat membawa bahaya penularan. "Setiap kontak dekat tanpa masker wajah bisa menjadi penyebab penularan," katanya.

Kwon yang juga mengepalai National Institute Health, mengatakan lembaga kesehatan akan "mencoba segala cara yang mungkin" untuk memberikan pengobatan COVID-19. Namun sebelum adanya hal tersebut, masyarakat diminta untuk mematuhi aturan jarak sosial agar tak terjadi lonjakan kasus.

Korsel kini menduduki posisi ke-58 dengan kasus terjangkit COVID-19 terbanyak di dunia. Menurut data Worldometers, negeri Ginseng ini memiliki 12.306 kasus terjangkit, 280 kasus kematian, dan 10.835 pasien berhasil sembuh

Ibu kota Seoul dan Incheon melaporkan banyak kasus. Wilayah metropolitan sekarang menyumbang 20,9% dari total kasus terjangkit secara nasional.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nah Lho! Langgar Aturan Karantina, Pria Ini Dipenjara 4 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular