Disiplin Fiskal RI Tinggi, Beda Sama Amerika Latin Suka Utang

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
18 June 2020 15:14
Ini Kata Suahasil Nazara Soal Penting Fleksibilitas APBN Atasi Corona  (CNBC Indonesia TV)
Foto: Ini Kata Suahasil Nazara Soal Penting Fleksibilitas APBN Atasi Corona (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengklaim Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai negara yang disiplin dalam menjalankan fiskal. Apalagi soal tata kelola utang.

Suahasil menjelaskan, sejak tahun 2003, di mana Indonesia memiliki Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Leuangan negara, defisit anggaran setiap tahunnya selalu berada di bawah posisi 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Artinya apa? Artinya kita nggak mau ngutang terlalu banyak. Itu bahasa simplenya. Kita Indonesia itu termasuk yang sangat disiplin dikenal di dunia internasional, bahwa gak doyan utang terlalu banyak," kata Suahasil dalam acara bincang bersama Stafsus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi Masyita Crystallin di akun instagramnya, Kamis (18/6/2020).

Suahasil melanjutkan ceritanya, jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia memang terbilang memiliki displin yang tinggi dalam mengelola fiskalnya. "Banyak teman-teman yang cuma melihat Indonesia saja, tidak membandingkan dengan negara lain seperti Amerika Latin. Amerika Latin itu doyan hutang. Nah, itu membuat Indonesia dikenal sebagai negara yang punya displin fiskal," kata Suahasil melanjutkan.

Untuk diketahui, dalam menghadapi pandemi covid-19, Indonesia terpaksa harus memperlebar defisit APBN ke tingkat yang lebih tinggi atau mencapai 6,3% terhadap PDB.

Pelebaran defisit yang melebar 6,3% terhadap PDB itu, merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial untuk masyarakat, menjamin dunia usaha, dan memperbaiki fasilitas dan pelayanan 132 rumah sakit.

"Kita minta izin kepada masyarakat kita defisit kita 6,3%. [...] Kita ngerti orang nggak bayar pajak sekarang karena gak ada kegiatan ekonomi. Nah tapi kita butuh meng-upgrade Rumah Sakit kita, butuh memberikan perlindungan sosial, kita butuh memberikan support kepada dunia usaha. Jadi dari mana dong? dari defisit, alias ngutang. Karena itu kita mengatakan bahwa kita fleksibel karena kita nggak tahu covid ini akan berapa lama," jelas Suahasil.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini 4 Nama yang Lulus Tahap II Lelang Jabatan Kepala BKF

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular