Eropa 'Diserang' Second Wave, RI Masih Gelombang Pertama

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
04 November 2020 11:35
Warga menjalani tes usap atau swab test di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Senin (2/11/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Warga menjalani tes usap atau swab test di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Senin (2/11/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Indonesia masih dihantui ketidakpastian dari dampak pandemiĀ Covid-19 yang masih terjadi saat ini. Jumlah kasus positif setiap harinya juga masih terus meningkat.

Sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada Maret 2020 lalu, Indonesia masih dalam penularan Covid-19 gelombang pertama. Padahal beberapa negara lainnya, khususnya di Eropa, kini sudah mengalami kasus penularan Covid-19 gelombang kedua. Hal itu terus menjadi perhatian pemerintah dalam mengambil setiap kebijakan.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, beberapa negara di Eropa telah mengalami gelombang kedua atau second wave dari penularan kasus positif covid-19, setelah sebelumnya berhasil menurunkan jumlah kasus positif.

"Pandemi ini masih menjadi ancaman karena tren peningkatan itu masih terjadi," ujar Suahasil dalam video conference, Rabu (4/11/2020).

Seperti diketahui, negara-negara di Eropa seperti Prancis, Inggris, Belgia, Jerman saat ini sedang berada di fase second wave. Bahkan Amerika Serikat (AS) juga mengalami hal serupa, telah masuk ke dalam tahap second wave penularan covid-19.

Bagaimana dengan Indonesia? Menurut Suahasil, Indonesia belum terjadi gelombang kedua. Karena tren kasus penularan covid-19 masih terus meningkat. Menurut dia, pemerintah saat ini berupaya keras agar tidak terjadi gelombang kedua di tanah air.

"Tren peningkatan ini yang betul-betul kita upayakan bisa turun dan jangan pernah sampai terjadi second wave," jelasnya.



Untuk diketahui, kasus baru Covid-19 di Indonesia kembali meningkat seiring dengan peningkatan jumlah tes yang dilakukan. Pada Selasa (3/11/2020), jumlah kasus baru harian mencapai 2.973 orang, sehingga totalnya menjadi 418.375 orang. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam tiga hari terakhir.

Kabar baiknya, pertambahan pasien sembuh masih melampaui kasus baru. Ada 3.931 pasien sembuh pada hari ini sehingga totalnya menjadi 349.497 orang.

Upaya pencegahan gelombang kedua Covid-19 di Indonesia, dikatakan Suahasil, melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dianggarkan Rp 695,2 triliun. Anggaran tersebut mencakup enam klaster sekaligus seperti kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM, pembiayaan korporasi, dukungan sektoral pemda dan kementerian/lembaga, dan insentif usaha.

Selain itu, pemerintah juga menekankan pelaksanaan protokol kesehatan yang harus dilakukan oleh seluruh penduduk Indonesia demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Dalam menghentikan penyebaran virus corona, pemerintah juga telah menyediakan vaksin. Suahasil menjelaskan, proses penemuan vaksin masih dilakukan dan dipercepat.

"Sekarang dalam proses ditemukan, proses yang tidak mudah dan tidak singkat, karena itu Indonesia secara kebijakan kita ingin memastikan kalau sudah tersedia Indonesia harus bisa mendapatkan," ungkapnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular