
Ini Bocoran Kenaikan Tarif Kereta Saat New Normal

Jakarta, CNBC Indonesia - PT KAI bakal menaikkan tarif perjalanan kereta di masa new normal. Kebijakan ini sudah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menjelaskan bahwa kenaikan tarif ini diperhitungkan berdasarkan biaya operasional. Adapun margin yang diraih KAI dari kenaikan tarif ini tidak akan berubah jauh dari tarif sebelumnya, mengingat kapasitas penumpang juga dibatasi.
"Kalau satu kereta eksekutif itu kan isinya 50. Misalnya perjalanan ke Surabaya, kalau isi 100 maka tiketnya katakan Rp 600.000. Itu kan sudah ada komponen cost plus profit ya di situ. Nah apabila penumpangnya itu 50 ya maka harga tiketnya akan dua kali lipat. Supaya kereta api tetap mendapatkan keuntungan mengoperasikan ini," ujarnya memberikan ilustrasi.
Ia menambahkan, Kemenhub sudah menetapkan untuk masa PSBB transisi ini kapasitas penumpang dibatasi 70% untuk kereta jarak jauh. Dengan begitu, saat ini KAI tengah berkoordinasi dengan Kemenhub mengenai tempat-tempat duduk yang boleh diisi oleh penumpang.
"Jadi nanti di tempat duduk yang tidak boleh diduduki penumpang itu otomatis di sistem tidak akan kita jual. Jadi kapasitasnya 70%. Jadi kalau 100% itu Rp 600.000 maka 70% itu tinggal proporsional saja," bebernya.
Perhitungan proporsional itu dilakukan demi menjaga KAI tetap mendapatkan keuntungan. Ia menggarisbawahi bahwa kenaikan tarif tidak akan dilakukan secara semena-mena.
"Jadi ibaratnya kalau kereta api misalnya mendapat keuntungan 10% ya, itu jumlah penumpang berapapun maka pendapatan yang diterima kereta api adalah pendapatan tiket yang kira-kira sama dengan biaya plus margin katakanlah 10%," katanya.
"Karena biaya operasi itu kan sudah kita hitung komponen-komponennya. Cukup banyak sehingga perhitungan cost-nya sudah baku pakai standar akuntansi. Sehingga penetapan harganya kira-kira seperti itu," lanjutnya.
Dia juga belum bisa merinci tarif kereta dengan rute mana saja yang akan dinaikkan. Saat ini, perhitungan masih dilakukan termasuk dengan mempertimbangkan operasional rute-rute yang dilakukan bertahap.
Ia mengatakan meski layanan kereta sudah dibuka umum tapi layanan keretanya tidak terlalu banyak. Ini karena diprioritaskan pada tujuan-tujuan tertentu yang keretanya favorit dibutuhkan oleh para penumpang. Ia bilang dari beberapa survei kami memang para penumpang sedang menunggu perjalanan operasional kereta api menjadi kereta api yang rutin.
"Rute rute yang aman dulu sehingga kami kereta api mempunyai komitmen kita ingin melakukan perjalanan, kita ingin menjaga perekonomian tetap sehat termasuk para pegawai kita," ucapnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Mudik ke Garut Kini Bebas Macet, 6 Jam dengan Kereta!