
Bos BKPM Bahlil 'Angkat Tangan', Target Investasi Impossible

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia angkat tangan dan segera melakukan revisi atas target investasi di awal 2020 yang ditetapkan Rp 886 triliun. Menurutnya hal tersebut tidak lagi bisa dikejar karena wabah covid-19.
"Target investasi Rp 850 triliun di 2020 tidak mungkin. Dan pasti akan lakukan revisi. Berapa dalam? Akan menunggu penyampaian hasil kuartal II dan itu momentum tepat untuk evaluasi," ujar Bahlil di Jakarta, Jumat (12/6/2020).
Menurutnya ada beberapa kendala selain Covid-19 yang membuat banyak pihak menunda investasinya. Masalah lain itu masih masalah yang cukup klasik.
"Belum tereksekusi itu karena 3 hal. Misalnya izin di Kementerian belum beres, dan urusan tanah belum selesai," terangnya.
"DI daerah terutama. Karena ada Covid-19 dan menyangkut juga omnibus law," tegas Bahlil
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Triwulan I (periode Januari - Maret) Tahun 2020, dengan total investasi mencapai Rp 210,7 triliun, naik 8,0% dibanding periode yang sama tahun 2019, yaitu sebesar Rp 195,1 triliun
Nilai realisasi investasi triwulan pertama tersebut sudah mencapai 23,8% dari target investasi tahun 2020 sebesar Rp 886,1 triliun. BKPM memiliki skenario. Jika asumsi Covid-19 selesai Mei 2020 maka investasi hanya 96,6% dari target yakni Rp 855,6 triliun. Sementara jika Covid-19 selesai Juli 2020, maka asumsi realisasi investasi Rp 817,2 triliun atau 92,2% dari target.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2019, Investasi Asing Tak Capai Target & Tenaga Kerja So-so