
Transportasi & Telko, Penopang Investasi Triwulan I-2020
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
20 April 2020 13:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada triwulan I-2020 mencapai Rp 210,7 triliun. Investasi ini meningkat 8% dibandingkan triwulan I-2019 yang sebesar Rp 195,1 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi ini terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 112,7 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 98 triliun.
"Pertumbuhannya ada di sektor jasa dan transportasi, gudang dan telekomunikasi. Di transportasi termasuk di dalamnya jalan tol. Industri logam dasar," ujar Bahlil secara virtual, Senin (20/4/2020).
Menurutnya, investasi di triwulan pertama masih bagus karena awal tahun belum terdampak Covid-19. Dampak pandemi tersebut terasa ke Indonesia terutama ke investasi di bulan Maret 2020.
"Realisasi investasi triwulan pertama masih baik, dampaknya (Covid-19) pertengahan Maret baru turun (investasi)," jelasnya.
Dari data BKPM, sektor yang paling tinggi menopang investasi adalah Transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 49,3 triliun atau 23,4% dari total investasi di triwulan I-2020. Kemudian disusul oleh sektor industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp 24,5 triliun atau 11,6%.
Selanjutnya adalah sektor listrik, gas dan air sebesar Rp 18 triliun dan perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 17,8 triliun serta sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan sebesar Rp 17,2 triliun.
"Untuk sektor lainnya sebesar Rp 83,9 triliun," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan lokasinya, investasi yang masuk ke RI tertinggi ada di Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 31,4 triliun. Kemudian ada Jawa Barat dengan nilai Rp 29,9 triliun dan DKI Jakarta Rp 20,1 triliun.
Kemudian ada Jawa Tengah dengan nilai investasi Rp 19,3 triliun dan Riau Rp 12,8 triliun. Sedangkan di wilayah lainnya Rp 97,2 triliun.
(dru) Next Article 2019, Investasi Asing Tak Capai Target & Tenaga Kerja So-so
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi ini terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 112,7 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 98 triliun.
"Pertumbuhannya ada di sektor jasa dan transportasi, gudang dan telekomunikasi. Di transportasi termasuk di dalamnya jalan tol. Industri logam dasar," ujar Bahlil secara virtual, Senin (20/4/2020).
"Realisasi investasi triwulan pertama masih baik, dampaknya (Covid-19) pertengahan Maret baru turun (investasi)," jelasnya.
Dari data BKPM, sektor yang paling tinggi menopang investasi adalah Transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 49,3 triliun atau 23,4% dari total investasi di triwulan I-2020. Kemudian disusul oleh sektor industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp 24,5 triliun atau 11,6%.
Selanjutnya adalah sektor listrik, gas dan air sebesar Rp 18 triliun dan perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 17,8 triliun serta sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan sebesar Rp 17,2 triliun.
"Untuk sektor lainnya sebesar Rp 83,9 triliun," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan lokasinya, investasi yang masuk ke RI tertinggi ada di Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 31,4 triliun. Kemudian ada Jawa Barat dengan nilai Rp 29,9 triliun dan DKI Jakarta Rp 20,1 triliun.
Kemudian ada Jawa Tengah dengan nilai investasi Rp 19,3 triliun dan Riau Rp 12,8 triliun. Sedangkan di wilayah lainnya Rp 97,2 triliun.
(dru) Next Article 2019, Investasi Asing Tak Capai Target & Tenaga Kerja So-so
Most Popular