Sholat Jumat New Normal, Takmir Masjid Pegang Peranan Kunci
05 June 2020 14:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia, Imam Addaruqutni mengatakan tak ada kriteria khusus bagi masjid yang buka setelah pelonggaran PSBB.
"Semuanya membuka, hanya ada persoalan SE Menteri Agama yang harus memberitahu ijin, kalau itu persoalan administratif," ujarnya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (5/6/2020).
Dia mengaku seharusnya semua masjid bisa langsung dibuka, saat Jumat pertama setelah PSBB. Namun menurutnya, kemungkinan masih ada yang memilih untuk tetap melakukan ibadah di rumah.
Adapun untuk protokol kesehatan dia mengatakan harus dilakukan sebagaimana yang telah ditetapkan. Menggunakan masker hingga jangan lupa menggunakan hand sanitizer.
"Thermo gun kalau ada, kalau tak ada takmir masjid memegang peran kunci selalu memberikan peringatan kepada jamaah," tuturnya.
Dia juga mengatakan, paradigma masyarakat setelah melakukan salat jamaah adalah jabat tangan hingga berpelukan. Hal ini sudah disosialisasikan, apalagi Dewan Masjid Indonesia terus melakukan sosialisasi baik di sosial media hingga pesan berantai.
"Jangan dikira masjid dan pengelola tak tahu," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Gerakan Bangkit Dari Masjid, Arief Rosyid Hasan mengatakan terus melakukan koordinasi dengan dengan relawan untuk memonitor bagaimana perkembangan di lapangan. Hal ini terkait dengan pelaksanaan salat Jumat yang dilakukan setelah ditutupnya tempat ibadah.
Nantinya akan dievaluasi apa yang terjadi, sebagai bahan pembelajaran untuk Jumat yang akan datang.
"Covid-19 adalah momentum, banyak duka dan hikmah. Hikmahnya masjid menjadi pusat kehidupan baru, tak hanya ibadah tapi sosial dan ekonomi," pungkasnya.
(dob/dob)
"Semuanya membuka, hanya ada persoalan SE Menteri Agama yang harus memberitahu ijin, kalau itu persoalan administratif," ujarnya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (5/6/2020).
Dia mengaku seharusnya semua masjid bisa langsung dibuka, saat Jumat pertama setelah PSBB. Namun menurutnya, kemungkinan masih ada yang memilih untuk tetap melakukan ibadah di rumah.
Adapun untuk protokol kesehatan dia mengatakan harus dilakukan sebagaimana yang telah ditetapkan. Menggunakan masker hingga jangan lupa menggunakan hand sanitizer.
"Thermo gun kalau ada, kalau tak ada takmir masjid memegang peran kunci selalu memberikan peringatan kepada jamaah," tuturnya.
Dia juga mengatakan, paradigma masyarakat setelah melakukan salat jamaah adalah jabat tangan hingga berpelukan. Hal ini sudah disosialisasikan, apalagi Dewan Masjid Indonesia terus melakukan sosialisasi baik di sosial media hingga pesan berantai.
"Jangan dikira masjid dan pengelola tak tahu," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Gerakan Bangkit Dari Masjid, Arief Rosyid Hasan mengatakan terus melakukan koordinasi dengan dengan relawan untuk memonitor bagaimana perkembangan di lapangan. Hal ini terkait dengan pelaksanaan salat Jumat yang dilakukan setelah ditutupnya tempat ibadah.
Nantinya akan dievaluasi apa yang terjadi, sebagai bahan pembelajaran untuk Jumat yang akan datang.
"Covid-19 adalah momentum, banyak duka dan hikmah. Hikmahnya masjid menjadi pusat kehidupan baru, tak hanya ibadah tapi sosial dan ekonomi," pungkasnya.
Artikel Selanjutnya
Ada Negara Tutup Masjid Cegah Corona, RI Bagaimana Pak Menag?
(dob/dob)