
Di Balik Pertemuan Jokowi dan JK di Masjid Al Azhar
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
05 June 2020 13:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Koordinator Gerakan Bangkit dari Masjid, Arief Rosyid Hasan mengatakan kunjungan Wakil Presiden Periode 2014-2019 Jusuf Kalla ke Masjid Al Azhar dalam rangka persiapan salat Jumat pertama setelah ditutup karena PSBB.
"Setelah bertemu dengan Presiden 2 hari yang lalu, Pak JK ke Masjid Al Azhar untuk memastikan persiapan salat Jumat," ujarnya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (5/6/2020).
Menurutnya, JK mengatakan sebelum yang lain dibuka saat pelonggaran PSBB, yang harus dibuka pertama kali adalah masjid. Sebab, kerinduan orang akan rumah ibadah sangatlah besar.
"Dan ruh dari sebuah bangsa adalah ideologinya, dengan berdoa. Maka hal-hal fundamental yang kita yakini, Insha Allah Jumat pertama akan berjalan dengan baik," ujarnya, seperti apa yang disampaikan oleh JK.
Dirinya juga berkoordinasi dengan relawan untuk memonitor bagaimana perkembangan di lapangan. Nantinya akan dievaluasi apa yang terjadi, sebagai bahan pembelajaran untuk Jumat yang akan datang.
"Covid-19 adalah momentum, banyak duka dan hikmah. Hikmahnya masjid menjadi pusat kehidupan baru, tak hanya ibadah tapi sosial dan ekonomi," tegasnya.
Sebelumnya, Dewan Masjid Indonesia (DMI) bersama Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sepakat hari ini masjid di Ibu Kota akan kembali dibuka.
Hal tersebut dikemukakan Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla saat mengecek penyemprotan disinfektan menuju prosedur new normal di tempat ibadah. JK dan pengurus DMI mengecek kesiapan di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta.
Meski demikian, JK menegaskan bahwa pembukaan masjid akan tetap bergantung pada keputusan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berakhir pada hari ini, 4 Juni 2020. Jika tidak diperpanjang, maka masjid bisa digunakan akhir pekan ini.
"Apabila DKI tidak lagi perpanjang PSBB, maka berarti ada perbaikan signifikan di DKI dan juga daerah lainnya. Karena itu tempat-tempat umum itu dapat dibuka dengan syarat melaksanakan protokol kesehatan yang ketat," katanya.
JK mengatakan masjid yang digunakan untuk melaksanakan ibadah pun akan berbeda. Seluruh masyarakat, ditegaskan dia, harus mematuhi protokol kesehatan ketat yang sudah diberlakukan.
"Jaga jarak minimal 1 meter, pakai masker, dan cuci tangan. Semua itu dilaksanakan di masjid. Kita jaga jarak, pakai masker. Kalau ada jamaah tidak pakai masker, suruh dia pakai masker baru boleh masuk," katanya.
(dru) Next Article Jaga Disiplin! JK Was-was Covid RI Bisa Capai 2 Juta di April
"Setelah bertemu dengan Presiden 2 hari yang lalu, Pak JK ke Masjid Al Azhar untuk memastikan persiapan salat Jumat," ujarnya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (5/6/2020).
Menurutnya, JK mengatakan sebelum yang lain dibuka saat pelonggaran PSBB, yang harus dibuka pertama kali adalah masjid. Sebab, kerinduan orang akan rumah ibadah sangatlah besar.
Dirinya juga berkoordinasi dengan relawan untuk memonitor bagaimana perkembangan di lapangan. Nantinya akan dievaluasi apa yang terjadi, sebagai bahan pembelajaran untuk Jumat yang akan datang.
"Covid-19 adalah momentum, banyak duka dan hikmah. Hikmahnya masjid menjadi pusat kehidupan baru, tak hanya ibadah tapi sosial dan ekonomi," tegasnya.
Sebelumnya, Dewan Masjid Indonesia (DMI) bersama Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sepakat hari ini masjid di Ibu Kota akan kembali dibuka.
Hal tersebut dikemukakan Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla saat mengecek penyemprotan disinfektan menuju prosedur new normal di tempat ibadah. JK dan pengurus DMI mengecek kesiapan di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta.
Meski demikian, JK menegaskan bahwa pembukaan masjid akan tetap bergantung pada keputusan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berakhir pada hari ini, 4 Juni 2020. Jika tidak diperpanjang, maka masjid bisa digunakan akhir pekan ini.
"Apabila DKI tidak lagi perpanjang PSBB, maka berarti ada perbaikan signifikan di DKI dan juga daerah lainnya. Karena itu tempat-tempat umum itu dapat dibuka dengan syarat melaksanakan protokol kesehatan yang ketat," katanya.
JK mengatakan masjid yang digunakan untuk melaksanakan ibadah pun akan berbeda. Seluruh masyarakat, ditegaskan dia, harus mematuhi protokol kesehatan ketat yang sudah diberlakukan.
"Jaga jarak minimal 1 meter, pakai masker, dan cuci tangan. Semua itu dilaksanakan di masjid. Kita jaga jarak, pakai masker. Kalau ada jamaah tidak pakai masker, suruh dia pakai masker baru boleh masuk," katanya.
(dru) Next Article Jaga Disiplin! JK Was-was Covid RI Bisa Capai 2 Juta di April
Most Popular