Internasional

Sadis! Masjid Jadi Tempat Berdarah Perang Saudara, 15 Tewas Dibantai

sef, CNBC Indonesia
20 August 2025 12:20
People gather near the site of an explosion in Lagos, Nigeria. Sunday March 15, 2020. An explosion hit Nigeria's commercial capital of Lagos early Sunday, killing at least 15 people and sparking search-and- rescue efforts to save people still trapped in collapsed buildings, emergency officials said. (AP Photos/Sunday Alamba)
Foto: Ilustrasi (AP/Sunday Alamba)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang saudara di Nigeria memakan korban baru. Kelompok bersenjata di negara bagian Katsina, Nigeria barat laut, membantai sejumlah orang dan menewaskan 15 di antaranya di sebuah masjid, Selasa waktu setempat.

Mengutip AFP, Rabu (20/8/2025), tragedi itu terjadi meski ada kesepakatan damai baru-baru ini yang bertujuan untuk membendung serangan semacam itu. Geng-geng lokal- dikenal sebagai "bandit"- telah bertahun-tahun memangsa masyarakat pedesaan di Nigeria barat laut dan tengah, menyerbu desa-desa, menculik penduduk untuk tebusan, dan membakar rumah setelah menjarah mereka.

Hal ini terjadi karena pasukan keamanan pemerintah tak mampu mengalahkan mereka secara militer. Pihak berwenang di tingkat negara bagian, lokal, dan federal terkadang memilih kesepakatan damai, termasuk di negara bagian Katsina.

"Bandit bersenjata menyerang sebuah masjid di kota Unguwan Mantau, yang berpotensi menjadi serangan balasan setelah pasukan tentara Nigeria berhasil menangkis upaya serangan bandit di dekatnya," muat laman itu.

"Serangan tersebut menewaskan 15 orang," kata juru bicara kepolisian Negara Bagian Katsina, Abubakar Sadiq-Aliyu.

Laporan hari Selasa mencatat bahwa serangan bandit "terus meningkat" di negara bagian Katsina. Dilaporkan pula bahwa "kelompok bandit kemungkinan akan terus mengeksploitasi celah keamanan dalam jangka pendek".

Krisis bandit yang sedang berlangsung berawal dari konflik hak atas tanah dan air antara penggembala dan petani. Perang saudara kedua kelompok itu telah berubah menjadi kejahatan terorganisir.

Geng-geng tersebut telah mengubah pencurian ternak, penculikan, dan pengenaan pajak kepada petani menjadi sumber keuntungan besar di pedesaan miskin. Kehadiran pemerintah telah lama hampir tidak ada


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Perang Saudara' Tetangga RI Menggila, 300 Orang Kabur ke Thailand

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular