Internasional

Warning dari Korsel! New Normal Mulai, COVID-19 Naik Lagi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 May 2020 12:17
South Korean President Moon Jae-in, center, speaks during a meeting at a government complex in downtown Seoul, South Korea, Sunday, Feb. 23, 2020. South Korea's president has put the country on its highest alert for infectious diseases and says officials should take
Foto: Presiden Korea Selatan Moon Jae in menggelar preskon di kompleks pemerintah di pusat kota Seoul, Korea Selatan, Minggu, 23 Februari 2020. Presiden Korea Selatan telah menempatkan negara itu dalam siaga tertinggi untuk penyakit menular dan mengatakan para pejabat harus mengambil langkah untuk memerangi wabah virus. (Lee Jin-wook/Yonhap via AP)
Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan kembali melaporkan lonjakan kasus corona (COVID-19) dalam dua bulan terakhir. Meski jadi percontohan "new normal" dunia, Korsel kini terancam gelombang kedua COVID-19.

Per Kamis, pejabat setempat mengumumkan ada 79 kasus baru yang ditemukan, Ini membuat total kasus yang dimiliki negeri Ginseng menjadi 11.344 kasus.



Kluster baru, ditemukan di ibu kota Seoul yang padat penduduk. Setelah kluster Itaewon, kini Korsel dihadapkan pada kluster perusahaan e-commerce Coupang di Bucheon, Seoul Selatan.

Sekitar 4.100 pekerja dan pengunjung kini melakukan isolasi mandiri. "Sebanyak 80% sudah diuji," kata Wakil Menteri Kesehatan Korsel Kim Gang-lip, pada wartawan dikutip dari AFP.

Ia memprediksi kasus baru akan terus meningkat seiring tes yang dilakukan. Jumlah kasus kemarin adalah peningkatan terbesar sejak pengumuman 81 pasien baru, di 5 April lalu.

Korsel sudah melonggarkan jarak sosial sejak awal bulan ini. Semua aktivitas sudah normal tapi wajib mengikuti prosedur yang ada.

Tempat umum mulai dari gereja hingga sekolah dibuka. Siswa pun diizinkan bersekolah sejak Minggu lalu. Padahal di Februari lalu, negara ini menjadi kedua terburuk dalam penyebaran COVID-19 setelah China.



Dari data Worldometers, ada 5,7 juta kasus penderita COVID-19 di dunia. Angka kematian mencapai 357 ribu sementara yang sembuh 2,498 juta.

COVID-19 menginfeksi 213 negara dan teritori. AS. Brasil dan Rusia jadi tiga negara dengan kasus terbanyak di dunia.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Belum Berakhir, Korsel Hadapi Gelombang II Serangan COVID-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular