Top! 1 Juli Sri Mulyani Sikat Pajak Netflix hingga Free Fire

Roy F, CNBC Indonesia
27 May 2020 19:57
FILE - This June 24, 2015, file photo, shows the Netflix Apple TV app icon, in South Orange, N.J. Netflix reports financial results on Monday, April 18, 2016. Sports are on hold, movie theaters are closed and so are amusement parks. But Americans held captive at home by the coronavirus can turn to Netflix, Amazon, Hulu and other streaming services, outliers in an entertainment industry otherwise brought to an unprecedented standstill. (AP Photo/Dan Goodman, File)
Foto: Netflix (AP/Dan Goodman)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mulai tanggal 1 Juli 2020, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% akan dikenakan atas pembelian produk dan jasa digital dari pedagang atau penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). Baik dari luar maupun dalam negeri, jasa PPN seperti Netflix hingga game seperti Free Fire dan Mobile Legend akan ditarik sesuai nilai transaksi atau jumlah traffic dan pengakses tertentu dalam kurun waktu 12 bulan.

"Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan berusaha (level playing field) bagi semua pelaku usaha, di dalam maupun luar negeri, baik konvensional maupun digital," tulis Siaran Pers Kemenkeu, Rabu (27/5/2020).

Selain itu, kebijakan ini dilakukan untuk melaksanakan Pasal 6 ayat 13a Perppu No. 1 tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan COVID-19, dimana pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.03/2020 sebagai turunannya.

Melalui aturan ini, produk digital seperti layanan aliran (streaming) musik dan film, aplikasi dan permainan (games) digital, serta jasa daring lainnya dari luar negeri yang memiliki kehadiran ekonomi signifikan dan telah mengambil manfaat ekonomi dari Indonesia melalui transaksi perdagangannya, akan diperlakukan sama seperti produk konvensional atau produk digital sejenis dari dalam negeri.

"Penerapan PPN ini juga diharapkan dapat meningkatkan penerimaan negara dalam rangka menanggulangi dampak wabah COVID-19, dan menjaga kredibilitas anggaran negara serta stabilitas perekonomian negara di masa krisis global seperti ini."

"Melalui pajak, pemerintah mengajak semua pihak untuk bahu-membahu, mengambil peran mengatasi tantangan akibat COVID-19," tutup Siaran Pers tersebut.



[Gambas:Video CNBC]




(dru) Next Article Netflix Mangkir Pajak, Penonton RI Setor Rp 630 M ke Belanda!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular