Orang Masih Takut, Mal Tak Langsung Penuh 50% Saat Dibuka

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
26 May 2020 17:22
Pengunjung saat membeli makanan di Mall Summarecon Bekasi, Selasa (26/5). Pantauan CNBC Indonesia Summarecon Mall Bekasi hingga kini masih beroperasi secara terbatas imbas pandemi COVID-19. Hanya toko makanan dan farmasi yang buka di pusat perbelanjaan ini. Namun untuk gerai makanan tidak melayani makan di tempat. Usai Presiden RI Jokowi meninjau  mall Summarecon dalam waktu dekat siap beroperasi secara penuh karena kasus positif virus Corona di wilayah tersebut sudah landai dan dikategorikan zona hijau. Nantinya pengunjung mal bakal dibatasi hanya 50% dari kapasitas normal. Begitu pula dengan gerai-gerai yang ada di dalamnya, kapasitasnya hanya boleh 50% dari kondisi normal. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Pusat Perbelanjaan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Para pengelola mal atau pusat perbelanjaan sudah mulai bersiap-siap mengoperasionalkan mal lagi. Salah satu yang menjadi perhatian adalah penerapan batas maksimal 50% dari kuota pengunjung yang ada dari tiap mal.

Animo masyarakat untuk mengunjungi mal sebenarnya diprediksi tinggi pada awal Juni nanti. Sebagai akibat 'pelampiasan', karena lebih dari dua bulan tidak bisa mengunjungi tempat sejenis akibat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan menilai untuk mencapai jumlah pengunjung sebanyak 50% dari kapasitas mal sudah terbilang besar. Pasalnya, Ia memperkirakan minat masyarakat untuk kembali ke tempat berkerumun akan menurun dari sebelum masa the new normal nanti.

"Saya kira bisa memenuhi itu (50%) saja udah bagus lah. Masyarakat pasti berhati-hati, kalau nggak perlu juga dia nggak (keluar rumah). Tapi pengalaman-pengalaman di tempat lain (negara lain) memang gitu. Tapi tetap mesti jaga jarak," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (26/5).

Ia mencontohkan negara-negara lain yang sudah mulai menerapkan skema new normal, di antaranya Thailand. Masyarakat memiliki kebiasaan baru, yakni mengenakan masker di tempat keramaian. Namun, itu mudah diterapkan karena mal memiliki protokol yang bisa dipahami oleh tiap para tenant.



"Udah dikasih tahu juga ke mal-mal patokan APPBI seperti ini, keamanan segala macam. Agar orang mau datang ke sana, oh aman ya. Kalau mal serius tanganinya, ada rasa kepercayaan masyarakat mereka berani datang ke situ. Kita berusaha ke arah situ mal-mal semua," papar Stefanus.

Persiapan harus dimatangkan oleh tiap pengelola mal. Karena sesuai rencana, pengelola mal di Jakarta akan membuka mal-mal pada 5 Juni 2020. Setidaknya ada 64 mal yang dibuka. "Saya kira semua udah siap-siap. Nggak ada yang mau terlambat. kalau tutup terus kan rugi banget. Nggak mungkin lah," sebut Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk ini.


[Gambas:Video CNBC]





(hoi/hoi) Next Article PSBB Ketat Mal Wajib Tutup Jam 7: Pengusaha 'Nangis Darah'!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular