
PHK Massal Pabrik Sepatu, Nike & Adidas Batal Order?
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
26 May 2020 13:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 telah membawa dampak signifikan terhadap industri sepatu. Salah satunya adalah pembatalan permintaan dari buyer atau pembeli terhadap pabrik sepatu lokal di Indonesia.
Belum lama PT Victory Chingluh yang memproduksi sepatu kenamaan dunia, Nike dan Adidas melakukan PHK terhadap hampir 5.000 karyawannya. Keputusan ini dalam jangka panjang karena akan melakukan relokasi pabrik dari Pasar Kemis Kabupaten Tangerang. Namun, ternyata ada faktor lainnya yaitu pembatalan order dari
para buyer sepatu dunia.
Apakah Nike dan Adidas melakukan pembatalan?
"Di luar merek besar seperti Nike dan Adidas, yakni dengan PO (Pre Order) lain, ada 47% dibatalkan PO-nya," kata Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko kepada CNBC Indonesia, Selasa (26/5).
PT Victory Chingluh Indonesia merupakan perusahaan sepatu global yang berasal dari Taiwan dengan buyer-buyer dari merek ternama seperti Nike, Adidas, Mizuno. Mereka memiliki 7 pabrik di China, 3 pabrik di Vietnam termasuk 2 pabrik memproduksi sepatu Nike dan 1 memproduksi Mizuno. Selebihnya 2 pabrik di Indonesia memproduksi sepatu Nike sejak 2010 dan Adidas sejak 2008.
Pembatalan order sangat berdampak signifikan terhadap cashflow perusahaan yang sudah cukup terganggu akibat masa pandemi. Sehingga, rencana untuk memproduksi dalam jumlah besar pun harus ikut diturunkan.
Namun, efek lainnya adalah dampak distribusi. Eddy tidak menampik bahwa ada keterlambatan yang terjadi selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Sekarang dari 100% yang kita terima order, itu 71% mengalami keterlambatan pengiriman. Menurut saya angka yang signifikan. Di satu pihak, buyer masih menerima karena mereka memang menurun penjualannya," sebut Eddy.
Sejumlah kendala itu, utamanya pembatalan order sangat berdampak terhadap jalannya cashflow perusahaan. Alhasil, perusahaan pun mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) serta merumahkan pegawainya.
(hoi/hoi) Next Article Help! Pabrik Sepatu RI Pembuat Nike Hingga Adidas Sepi Order
Belum lama PT Victory Chingluh yang memproduksi sepatu kenamaan dunia, Nike dan Adidas melakukan PHK terhadap hampir 5.000 karyawannya. Keputusan ini dalam jangka panjang karena akan melakukan relokasi pabrik dari Pasar Kemis Kabupaten Tangerang. Namun, ternyata ada faktor lainnya yaitu pembatalan order dari
para buyer sepatu dunia.
Apakah Nike dan Adidas melakukan pembatalan?
PT Victory Chingluh Indonesia merupakan perusahaan sepatu global yang berasal dari Taiwan dengan buyer-buyer dari merek ternama seperti Nike, Adidas, Mizuno. Mereka memiliki 7 pabrik di China, 3 pabrik di Vietnam termasuk 2 pabrik memproduksi sepatu Nike dan 1 memproduksi Mizuno. Selebihnya 2 pabrik di Indonesia memproduksi sepatu Nike sejak 2010 dan Adidas sejak 2008.
Pembatalan order sangat berdampak signifikan terhadap cashflow perusahaan yang sudah cukup terganggu akibat masa pandemi. Sehingga, rencana untuk memproduksi dalam jumlah besar pun harus ikut diturunkan.
Namun, efek lainnya adalah dampak distribusi. Eddy tidak menampik bahwa ada keterlambatan yang terjadi selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Sekarang dari 100% yang kita terima order, itu 71% mengalami keterlambatan pengiriman. Menurut saya angka yang signifikan. Di satu pihak, buyer masih menerima karena mereka memang menurun penjualannya," sebut Eddy.
Sejumlah kendala itu, utamanya pembatalan order sangat berdampak terhadap jalannya cashflow perusahaan. Alhasil, perusahaan pun mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) serta merumahkan pegawainya.
(hoi/hoi) Next Article Help! Pabrik Sepatu RI Pembuat Nike Hingga Adidas Sepi Order
Most Popular