
Pabrik Sepatu PHK 1800 Orang, Ini Pengakuan Pekerja Satu Grup

Jakarta, CNBC Indonesia - Tutupnya salah satu pabrik sepatu di Cikupa, Kabupaten Tangerang yakni PT Panarub Dwikarya, produsen sepatu Mizuno seolah memberi sinyal bahwa industri ini sedang mengalami tekanan yang cukup kuat. Namun, ternyata tak semua pabrik sepatu mengalami kondisi yang sama.
Di PT Panarub Industry, induk usaha dari PT Panarub Dwikarya justru mengalami kondisi sebaliknya. Saat anak usahanya sedang sempoyongan sampai harus PHK massal pekerjanya sampai 1.800 orang akhir November, justru PT Panarub Industry sedang banyak permintaan.
"Sekarang justru lagi bagus nih produksi, ada peningkatan. Sering lembur sekarang. Overtime sudah banyak," kata Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Panarub Industy Hendi Purnomo kepada CNBC Indonesia, Senin (9/11).
Ia menyebut peningkatan produksi sudah terjadi selama lebih dari sebulan terakhir. Belum lama memang, namun setidaknya memberi kabar bahagia untuk para pegawai di lingkungan pabriknya.
"Sabtu biasa nggak pernah lembur sekarang lembur. Lumayan, sekali lembur Rp 130 ribu di hari Sabtu," sebutnya.
Kondisi ini memang berbeda dengan beberapa bulan silam. Pada masa-masa pandemi Covid-19, justru terjadi pengurangan jam kerja. Ia mensyukuri karena tak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) di Panarub Industry.
PT Panarub Dwikarya memang sedang bermasalah sejak beberapa tahun terakhir. Berbeda nasib dengan saudara perusahaan lainnya selain Panarub Industry, yaitu T Rubber Pan Java (RPJ), yang berlokasi di Brebes, Jawa Tengah.
"Rencana memang akan stop operation Panarub Dwikarya, jadi PHK karyawan akan terjadi kemungkinan di akhir November/Desember," kata Presiden Direktur PT Rubber Pan Java (RPJ), Budiarto kepada CNBC Indonesia, Senin (9/11)
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Help! Pabrik Sepatu RI Pembuat Nike Hingga Adidas Sepi Order