Lebaran 3 Hari Lagi, Harga Sembako 'Beterbangan'

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
20 May 2020 17:10
daging ayam
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga hari menjelang hari raya Idul Fitri, harga bahan-bahan pokok terpantau naik. Terutama pada komoditas pangan  bawang merah dan daging ayam ras segar.

Rabu (20/5/2020), Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat terdapat sembilan bahan pokok yang mengalami kenaikan harian. Harga bahan pokok yang naik antara lain minyak goreng, cabai, telur ayam, daging ayam, daging sapi hingga bawang merah.


Kenaikan harga-harga terjadi bertepatan dengan momen pencairan Tunjangan Hari Raya sekaligus tiga hari sebelum Lebaran. Sudah satu bulan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) digalakkan di berbagai wilayah di Tanah Air.

Namun yang unik adalah PSBB belum resmi dilonggarkan, jalanan di berbagai daerah terutama di DKI Jakarta mulai padat dengan kendaraan bermotor. Pasar pun mulai ramai dikunjungi orang untuk berbelanja. Ada sinyal permintaan menjelang hari raya naik jika melihat pasar-pasar tradisional seperti Pasar Kebayoran Lama yang ramai hari ini.

Dari sembilan harga komoditas yang mengalami kenaikan harian paling tinggi adalah cabai rawit merah dan cabai keriting merah dengan kenaikan masing-masing sebesar 4,5% dan 4,1%. 

Sementara itu harga sembako yang terpantau masih membandel adalah bawang merah dan daging ayam ras segar. Di berbagai pasar tradisional di Tanah Air harga satu kilogram bawang merah kini dibanderol Rp 55.400. Harga bawang merah sudah naik 13% lebih sejak awal bulan. 

Kenaikan harga bawang merah ini dikaitkan dengan cuaca yang tidak bersahabat di daerah penghasil yakni Brebes yang membuat pasokan ke pasar menipis. Selain itu banyak petani juga mengeluhkan mahalnya bibit bawang merah akibat kelangkaan.

Kenaikan harga yang fantastis juga terjadi pada komoditas daging ayam ras segar. Per hari ini harga daging ayam dibanderol Rp 34.900/Kg. Secara harian daging ayam mengalami kenaikan harga sebesar 0,7%. Jika ditarik lebih jauh lagi, harga daging ayam ras segar telah naik 20,5% dari awal bulan Mei. 

Kenaikan daging ayam jelang lebaran memang lumrah terjadi mengingat permintaan untuk hari raya biasanya naik. Namun kenaikan kali ini patut diwaspadai karena pada April lalu sebenarnya harga ayam hidup di tingkat peternak mengalami penurunan. Artinya ada permasalahan tata niaga yang harus segera dibenahi di sini. 

Harga gula pasir walaupun sudah turun tetapi masih tergolong tinggi. Harga gula pasir lokal di berbagai pasar tradisional Tanah Air hari ini dipatok Rp 17.150/Kg atau turun 0,9% dibanding harga kemarin.

Namun penurunan harga gula pasir masih tergolong santai. Padahal berdasarkan peraturan pemerintah harga eceran tertinggi untuk komoditas gula pasir di konsumen akhir adalah Rp 12.500/Kg. Artinya masih ada gap sebesar Rp 4.650. Penipisan pasokan akibat terganggunya aktivitas impor selama merebaknya wabah corona jadi pemicu naiknya harga gula pasir. 

Bagaimanapun juga kenaikan harga yang terlalu tinggi tak bisa terus-menerus dibiarkan. Tata niaga bahan pokok harus benar-benar dikelola dengan baik. Pasalnya ancaman penurunan daya beli masyarakat kian nyata mengingat wabah corona yang merebak membuat angka PHK di dalam negeri naik. 



TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Harga Bawang Merah Masih Bandel, Harga Ayam Mengekor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular