
Terus Bandel, Harga Bawang Merah & Daging Ayam 'Terbang'
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
12 May 2020 18:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki hari ke-19 puasa Ramadan, harga komoditas pangan strategis berupa bawang merah dan daging ayam ras segar terus mencatatkan kenaikan ketika harga bahan pokok lainnya cenderung turun.
Selasa (12/5/2020), harga bawang merah ukuran sedang dibanderol Rp 51.950/Kg atau naik Rp 300 dibanding posisi penutupan kemarin. Kini harga bawang merah sudah di atas Rp 50.000/Kg.
Terhitung sejak awal bulan ini tepatnya pada Mei 2020 harga bawang merah telah naik sebesar 6,35%. Harga bawang merah tertinggi tercatat di Papua. Di Kota Sorong misalnya, untuk 1 Kg bawang merah harganya Rp 92.500. Sementara itu di Kabupaten Merauke untuk 1 Kg bawang merah dihargai Rp 87.500.
Kenaikan harga bawang merah masih dipicu oleh menipisnya stok di pasaran. Bencana banjir yang merendam sentra produksi bawang merah di Kabupaten Brebes awal tahun ini jadi faktor pemicu menurunnya produksi.
Cuaca ekstrem membuat 616 hektare lahan tanaman bawang merah di Brebes terendam banjir. Bayangkan saja jika menggunakan data produktivitas bawang merah Provinsi Jawa Tengah pada 2018 sebesar 9,62 ton/ha maka ada setidaknya 5.926 ton bawang merah yang terdampak banjir.
Harga bawang merah yang terlampau tinggi juga memicu kelangkaan bibit bawang merah. Jika petani tak mendapatkan bibit, maka mereka tak bisa bercocok tanam dan ke depan produksi bawang merah juga terancam menurun. Jelas hal ini harus diperhatikan dengan serius.
Untuk jenis komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga adalah daging ayam ras segar. Per pekan ini, harga daging ayam per kilonya sudah mencapai Rp 30.000. Hari ini harga daging ayam naik lagi Rp 550 (+1,79%) ke Rp 31.300/Kg.
Harga daging ayam tertinggi dijumpai di Pasar Tradisional Kota Bukittinggi yang mencapai Rp 43.250/Kg. Sejak 4 Mei 2020, harga daging ayam ras segar telah naik hingga 8,12%. Bahkan kenaikannya lebih tinggi dibanding harga bawang merah.
Sementara itu, komoditas lain cenderung mengalami penurunan harga. Komoditas yang paling anjlok harganya di sepanjang bulan ini adalah cabai merah keriting dan cabai rawit merah.
Sejak 4 Mei 2020 harga cabai merah keriting telah anjlok 8,51%. Hari ini harga cabai merah keriting untuk satu kilogramnya dibanderol Rp 27.400. Pada periode yang sama, harga cabai rawit merah juga turun 7,87% ke Rp 35.100/Kg.
Harga gula pasir per lahan tapi pasti mulai mengalami penurunan. Namun penurunan harga gula pasir cenderung lambat. Per hari ini, satu kilogram gula pasir lokal dihargai Rp 17.550/Kg. Harga sudah turun ke bawah Rp 18.000/Kg, tetapi masih sangat jauh dari harga eceran tertinggi (HET) di konsumen akhir yang dipatok pemerintah di Rp 12.500/Kg.
Survei Pemantauan Harga yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) hingga pekan pertama, diperkirakan tidak ada inflasi pada Mei 2020. Justru diramal terjadi deflasi -01% secara bulanan (month-om-month/mom).
Penyumbang utama deflasi, lanjut laporan BI, antara lain berasal dari komoditas telur ayam ras (-0,08%), bawang putih (-0,04%), cabai merah (-0,03%), cabai rawit (-0,03%), kangkung, bayam, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01%.
Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang inflasi yaitu bawang merah (0,03%), daging ayam ras (0,02%), jeruk dan air minum kemasan masing-masing sebesar 0,01%.
Sudah menginjak H-11 lebaran, infeksi virus corona (Covid-19) tak kunjung mereda. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI per hari ini ada tambahan 484 kasus baru orang yang positif terinfeksi virus ganas ini. Total kasus infeksi Covid-19 di Tanah Air per hari ini mencapai 14.749.
Orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 bertambah 182 menjadi 3.063. Sementara jumlah orang yang meninggal bertambah sebanyak 16 orang menjadi 1.007 orang. Sisanya berstatus kasus aktif dan masih mendapat perawatan.
Jika ramalan BI menjadi kenyataan, maka Ramadan kali ini akan sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika bulan puasa yang sudah-sudah diwarnai dengan kenaikan harga sembako yang memicu laju inflasi lebih kencang, maka jangan harap itu akan terjadi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Harga Bawang Merah Masih Bandel, Harga Ayam Mengekor
Selasa (12/5/2020), harga bawang merah ukuran sedang dibanderol Rp 51.950/Kg atau naik Rp 300 dibanding posisi penutupan kemarin. Kini harga bawang merah sudah di atas Rp 50.000/Kg.
Terhitung sejak awal bulan ini tepatnya pada Mei 2020 harga bawang merah telah naik sebesar 6,35%. Harga bawang merah tertinggi tercatat di Papua. Di Kota Sorong misalnya, untuk 1 Kg bawang merah harganya Rp 92.500. Sementara itu di Kabupaten Merauke untuk 1 Kg bawang merah dihargai Rp 87.500.
Cuaca ekstrem membuat 616 hektare lahan tanaman bawang merah di Brebes terendam banjir. Bayangkan saja jika menggunakan data produktivitas bawang merah Provinsi Jawa Tengah pada 2018 sebesar 9,62 ton/ha maka ada setidaknya 5.926 ton bawang merah yang terdampak banjir.
Harga bawang merah yang terlampau tinggi juga memicu kelangkaan bibit bawang merah. Jika petani tak mendapatkan bibit, maka mereka tak bisa bercocok tanam dan ke depan produksi bawang merah juga terancam menurun. Jelas hal ini harus diperhatikan dengan serius.
Untuk jenis komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga adalah daging ayam ras segar. Per pekan ini, harga daging ayam per kilonya sudah mencapai Rp 30.000. Hari ini harga daging ayam naik lagi Rp 550 (+1,79%) ke Rp 31.300/Kg.
Harga daging ayam tertinggi dijumpai di Pasar Tradisional Kota Bukittinggi yang mencapai Rp 43.250/Kg. Sejak 4 Mei 2020, harga daging ayam ras segar telah naik hingga 8,12%. Bahkan kenaikannya lebih tinggi dibanding harga bawang merah.
Sementara itu, komoditas lain cenderung mengalami penurunan harga. Komoditas yang paling anjlok harganya di sepanjang bulan ini adalah cabai merah keriting dan cabai rawit merah.
Sejak 4 Mei 2020 harga cabai merah keriting telah anjlok 8,51%. Hari ini harga cabai merah keriting untuk satu kilogramnya dibanderol Rp 27.400. Pada periode yang sama, harga cabai rawit merah juga turun 7,87% ke Rp 35.100/Kg.
Harga gula pasir per lahan tapi pasti mulai mengalami penurunan. Namun penurunan harga gula pasir cenderung lambat. Per hari ini, satu kilogram gula pasir lokal dihargai Rp 17.550/Kg. Harga sudah turun ke bawah Rp 18.000/Kg, tetapi masih sangat jauh dari harga eceran tertinggi (HET) di konsumen akhir yang dipatok pemerintah di Rp 12.500/Kg.
Survei Pemantauan Harga yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) hingga pekan pertama, diperkirakan tidak ada inflasi pada Mei 2020. Justru diramal terjadi deflasi -01% secara bulanan (month-om-month/mom).
Penyumbang utama deflasi, lanjut laporan BI, antara lain berasal dari komoditas telur ayam ras (-0,08%), bawang putih (-0,04%), cabai merah (-0,03%), cabai rawit (-0,03%), kangkung, bayam, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01%.
Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang inflasi yaitu bawang merah (0,03%), daging ayam ras (0,02%), jeruk dan air minum kemasan masing-masing sebesar 0,01%.
Sudah menginjak H-11 lebaran, infeksi virus corona (Covid-19) tak kunjung mereda. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI per hari ini ada tambahan 484 kasus baru orang yang positif terinfeksi virus ganas ini. Total kasus infeksi Covid-19 di Tanah Air per hari ini mencapai 14.749.
Orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 bertambah 182 menjadi 3.063. Sementara jumlah orang yang meninggal bertambah sebanyak 16 orang menjadi 1.007 orang. Sisanya berstatus kasus aktif dan masih mendapat perawatan.
Jika ramalan BI menjadi kenyataan, maka Ramadan kali ini akan sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika bulan puasa yang sudah-sudah diwarnai dengan kenaikan harga sembako yang memicu laju inflasi lebih kencang, maka jangan harap itu akan terjadi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Harga Bawang Merah Masih Bandel, Harga Ayam Mengekor
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular