
Bikin Gerah Jokowi, Harga Bawang Merah, Gula & Ayam Meroket
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
14 May 2020 17:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bawang merah dan daging ayam sejak awal Ramadan terus merangkak naik. Harga gula walau sudah mulai turun juga masih tinggi. Hal ini mendapat sorotan langsung dari RI-1 Joko Widodo (Jokowi).
Memasuki hari ke-21 puasa Ramadan tahun ini harga bawang merah di pasar tradisional seluruh Provinis Tanah Air dibanderol Rp 52.250/Kg. Harga bawang merah naik Rp 100 dibandingkan harga kemarin. Sejak hari pertama puasa, harga bawang merah telah naik 16,8%.
Kenaikan harga bawang merah salah satunya dikaitkan dengan menipisnya stok di pasaran. Penurunan produksi akibat banjir yang merendam 616 hektare lahan pertanian bawang merah di Brebes sebagai produsen terbesar komoditas ini di Indonesia adalah biang keroknya. Namun, menteri pertanian menganggap karena persoalan distribusi.
Harga bawang merah yang melambung di atas Rp 50.000 mendapat perhatian langsung dari Presiden Jokowi. "Ada dua yang ingin saya soroti, salah satunya bawang merah yang rata-rata masih Rp51 ribu per kg," ucap Jokowi dalam video conference, Rabu (13/5), sebagaimana diwartakan CNN Indonesia.
Lebih lanjut Jokowi juga menerangkan bahwa harga acuan bawang merah yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp32 ribu per kg. Artinya, ada selisih sekitar Rp19 ribu antara harga acuan dengan harga rata-rata bawang merah sekarang.
Di sisi lain Jokowi juga menyoroti harga gula yang masih mahal. Sejatinya harga gula sudah mulai turun. Namun saat ini harga gula masih berada di Rp 17.400/Kg. Jokowi pun memberikan komentar soal masih mahalnya harga gula di pasaran. "Ini masih saya kejar harga gula. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) gula ada di Rp12.500 per kg," imbuhnya.
Oleh karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta kepada seluruh jajarannya untuk mencari tahu di mana letak persoalan yang membuat harga bawang merah dan gula pasir jauh di atas harga acuan. Jokowi meminta jajarannya untuk mengecek langsung apakah ada masalah distribusi atau ada pihak yang mempermainkan harga pangan.
"Saya ingin ini dilihat masalahnya ada di mana, urusan distribusi atau memang stok kurang atau memang ada yang sengaja mempermainkan harga. Saya minta cek di lapangan," jelas Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga kembali menyinggung peringatan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) terkait kelangkaan bahan pangan di tengah penyebaran virus corona. Karenanya, ia meminta jajarannya untuk memastikan ketersediaan stok pangan.
"Harga gula memang ada beberapa impor yang jadwalnya tertunda, karena beberapa daerah di negara lain ada pembatasan akibat lockdown," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (13//5).
Artinya Airlangga mengakui ada persoalan pasokan yang menyebabkan harga gula susah turun. Namun, pemerintah sudah mencoba menambah pasokan ke pasar dengan melakukan pengalihan gula rafinasi yang selama ini untuk kebutuhan industri ke pasar umum atau pasar rumah tangga.
"Diharapkan dengan pengalihan ini, harga bisa ditekan ke bawah. Memang itu yang menjadi salah satu persoalan akibat hal tersebut," katanya.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ferry Juliantono mengaku heran dengan sikap Presiden Jokowi yang mengeluh karena harga sejumlah bahan pokok masih melonjak termasuk gula.
Padahal, keluhan itu sudah dilotarkan sejak beberapa waktu lalu, sehingga harusnya sudah ada perubahan yang nyata menjelang lebaran saat ini.
"Ini sudah pernyataan presiden kedua tentang keheranannya terhadap gula ya kan. Pertama, saya menjawab saya yang heran kenapa presiden baru tahu, misalkan gula. Gula itu pabriknya bisa dihitung jari. Swasta berapa, BUMN berapa. Itu bisa langsung diatur di situ," kata Ferry kepada CNBC Indonesia, Rabu (13/5/2020).
Dengan sedikitnya pabrik yang ada, maka harusnya pemerintah dengan kementerian terkait mampu mengatur jalannya distribusi. Termasuk memastikan tidak adanya permainan dalam alur distribusi.
Pasalnya, proses pengiriman yang berlarut-larut rentan dengan pelanggaran. Presiden diminta untuk memastikan itu berjalan baik. Jika tidak, maka pedagang juga akan kehabisan kesabaran.
"Sekarang presiden mau bela pabrik atau mau bela pedagang pasar? Sekarang gitu aja, pasti-pasti aja. Kalo memang Pak Presiden mau bela yang gede-gede itu, biar nanti pasar, saya akan boikot ini pasar, tutup aja nggak usah jualan gula. Artinya nanti pedagang pasar abis kesabarannya, nanti akhirnya kita tutup aja pasar, (misal) tiga hari kita nggak buka," jelas Ferry.
Kekesalannya ini dikarenakan ia enggan pedagang pasar disalahkan akibat harga bahan pokok yang lebih tinggi dibanding pasar ritel.
Selain harga bawang yang terus merangkak naik dan harga gula masih tinggi, harga komoditas lain yang juga mulai merangkak naik adalah harga daging ayam ras segar. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga 1 kilogram daging ayam ras segar dibanderol di atas Rp 30.000. Sejak awal pertama puasa harga daging ayam telah naik 11,4%.
Melihat situasi seperti sekarang ini pemerintah harus bertindak lebih sigap. Pasalnya jangan sampai stok pangan yang terancam menipis di tengah pandemi juga jadi ladang mencari cuan para pemburu rente. Sudah daya beli masyarakat terus tergerus di tengah wabah, harga kebutuhan pokok malah melambung tinggi, yang rugi masyarakat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Jokowi Kecewa, Harga-Harga Jelang Puasa Mulai Naik
Memasuki hari ke-21 puasa Ramadan tahun ini harga bawang merah di pasar tradisional seluruh Provinis Tanah Air dibanderol Rp 52.250/Kg. Harga bawang merah naik Rp 100 dibandingkan harga kemarin. Sejak hari pertama puasa, harga bawang merah telah naik 16,8%.
Harga bawang merah yang melambung di atas Rp 50.000 mendapat perhatian langsung dari Presiden Jokowi. "Ada dua yang ingin saya soroti, salah satunya bawang merah yang rata-rata masih Rp51 ribu per kg," ucap Jokowi dalam video conference, Rabu (13/5), sebagaimana diwartakan CNN Indonesia.
Lebih lanjut Jokowi juga menerangkan bahwa harga acuan bawang merah yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp32 ribu per kg. Artinya, ada selisih sekitar Rp19 ribu antara harga acuan dengan harga rata-rata bawang merah sekarang.
Di sisi lain Jokowi juga menyoroti harga gula yang masih mahal. Sejatinya harga gula sudah mulai turun. Namun saat ini harga gula masih berada di Rp 17.400/Kg. Jokowi pun memberikan komentar soal masih mahalnya harga gula di pasaran. "Ini masih saya kejar harga gula. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) gula ada di Rp12.500 per kg," imbuhnya.
Oleh karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta kepada seluruh jajarannya untuk mencari tahu di mana letak persoalan yang membuat harga bawang merah dan gula pasir jauh di atas harga acuan. Jokowi meminta jajarannya untuk mengecek langsung apakah ada masalah distribusi atau ada pihak yang mempermainkan harga pangan.
"Saya ingin ini dilihat masalahnya ada di mana, urusan distribusi atau memang stok kurang atau memang ada yang sengaja mempermainkan harga. Saya minta cek di lapangan," jelas Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga kembali menyinggung peringatan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) terkait kelangkaan bahan pangan di tengah penyebaran virus corona. Karenanya, ia meminta jajarannya untuk memastikan ketersediaan stok pangan.
"Harga gula memang ada beberapa impor yang jadwalnya tertunda, karena beberapa daerah di negara lain ada pembatasan akibat lockdown," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (13//5).
Artinya Airlangga mengakui ada persoalan pasokan yang menyebabkan harga gula susah turun. Namun, pemerintah sudah mencoba menambah pasokan ke pasar dengan melakukan pengalihan gula rafinasi yang selama ini untuk kebutuhan industri ke pasar umum atau pasar rumah tangga.
"Diharapkan dengan pengalihan ini, harga bisa ditekan ke bawah. Memang itu yang menjadi salah satu persoalan akibat hal tersebut," katanya.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ferry Juliantono mengaku heran dengan sikap Presiden Jokowi yang mengeluh karena harga sejumlah bahan pokok masih melonjak termasuk gula.
Padahal, keluhan itu sudah dilotarkan sejak beberapa waktu lalu, sehingga harusnya sudah ada perubahan yang nyata menjelang lebaran saat ini.
"Ini sudah pernyataan presiden kedua tentang keheranannya terhadap gula ya kan. Pertama, saya menjawab saya yang heran kenapa presiden baru tahu, misalkan gula. Gula itu pabriknya bisa dihitung jari. Swasta berapa, BUMN berapa. Itu bisa langsung diatur di situ," kata Ferry kepada CNBC Indonesia, Rabu (13/5/2020).
Dengan sedikitnya pabrik yang ada, maka harusnya pemerintah dengan kementerian terkait mampu mengatur jalannya distribusi. Termasuk memastikan tidak adanya permainan dalam alur distribusi.
Pasalnya, proses pengiriman yang berlarut-larut rentan dengan pelanggaran. Presiden diminta untuk memastikan itu berjalan baik. Jika tidak, maka pedagang juga akan kehabisan kesabaran.
"Sekarang presiden mau bela pabrik atau mau bela pedagang pasar? Sekarang gitu aja, pasti-pasti aja. Kalo memang Pak Presiden mau bela yang gede-gede itu, biar nanti pasar, saya akan boikot ini pasar, tutup aja nggak usah jualan gula. Artinya nanti pedagang pasar abis kesabarannya, nanti akhirnya kita tutup aja pasar, (misal) tiga hari kita nggak buka," jelas Ferry.
Kekesalannya ini dikarenakan ia enggan pedagang pasar disalahkan akibat harga bahan pokok yang lebih tinggi dibanding pasar ritel.
Selain harga bawang yang terus merangkak naik dan harga gula masih tinggi, harga komoditas lain yang juga mulai merangkak naik adalah harga daging ayam ras segar. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga 1 kilogram daging ayam ras segar dibanderol di atas Rp 30.000. Sejak awal pertama puasa harga daging ayam telah naik 11,4%.
Melihat situasi seperti sekarang ini pemerintah harus bertindak lebih sigap. Pasalnya jangan sampai stok pangan yang terancam menipis di tengah pandemi juga jadi ladang mencari cuan para pemburu rente. Sudah daya beli masyarakat terus tergerus di tengah wabah, harga kebutuhan pokok malah melambung tinggi, yang rugi masyarakat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Jokowi Kecewa, Harga-Harga Jelang Puasa Mulai Naik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular