Hari Pertama Puasa, Harga Bahan Pokok Melejit

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
24 April 2020 16:30
Kuli panggul mengangkat karung bawang merah di Pasar Kramat jati,  Jakarta Timur, Selasa 7/5. Pedagang Los Eceran dikawasan pasar Kramat jati menjual bawang putih Rp 35.000 per kilogram turun dari harga sebelumnya Rp45.000 karena pasokan bawang putih sudah sedikit stabil. Harga bawang putih yang dijual Eceran seharga Rp50. 000 sampai Rp60. 000. Harga bawang  merah naik sedikit dari Rp 20.000 menjadi Rp 22. 000 harga Los Eceran. Harga Cabe merah turun menjadi Rp 25.000 turun saat kemarin naik Rp 30.000 sampai Rp 40.000.
Foto: Bawang Merah di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Hari pertama puasa Ramadan tahun 2020, harga bahan pangan yang sempat naik seperti bawang putih dan cabai cenderung berangsur turun. Namun harga bawang merah dan gula pasir masih tinggi.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, rata-rata harga bawang merah di pasar tradisional seluruh Indonesia dibanderol Rp 44.750/Kg, atau naik 12% dari posisi bulan lalu yang masih dibanderol Rp 39.500/Kg.



Harga bawang merah di kawasan Jabodetabek masih lebih tinggi dibandingkan harga nasional. DKI Jakarta, Tangerang dan Bogor merupakan tiga kota yang mencatatkan kenaikan harga bawang merah tertinggi dalam satu bulan terakhir.

Harga bawang merah di DKI Jakarta dan Tangerang naik 19% dalam sebulan terakhir. Sementara harga bawang merah di pasar tradisional kota Bogor melesat 17% sejak 27 Maret lalu.



Pemerintah berjanji akan menurunkan harga sembako sebelum Ramadan tiba. Memang ada harga bahan pangan yang sudah berangsur turun. Namun harga bawang justru melesat tajam dalam sebulan terakhir.

Sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan bawang merah masih aman hingga usai hari raya lebaran nanti. Berdasarkan Sistem Peringatan Dini (EWS) Kementan, kebutuhan bawang merah nasionalnya mencapai 113 ribu ton setiap bulannya.

Jika memang produksinya mencukupi kebutuhan, berarti penyebab melambungnya harga bawang merah harus benar-benar ditelusuri. Apakah ada masalah di pendistribusiannya, data yang tidak akurat atau ada masalah lain.

Pemerintah terutama Kementerian Perdagangan (Kemendag) diharapkan tanggap merespons hal ini. Masalahnya harga sudah satu bulan malah naik, bukannya turun. Bawang merah merupakan komoditas pangan strategis nasional yang Margin Perdagangan dan Pengangkutannya (MPP) tinggi.

Artinya harga dari produsen hingga ke konsumen akhir berbeda signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menunjukkan MPP bawang putih mencapai lebih dari 40%. Artinya jika memang angka MPP tersebut masih sama untuk sekarang ini, berarti harga bawang merah di level produsen harusnya berada di Rp 32.000/kg.

Sebenarnya harga bawang merah di pasaran sangat sensitif terhadap pola distribusinya. Jika jumlah jalur distribusinya bertambah, maka beban ke konsumen akhir juga akan bertambah alias harganya naik. Oleh karena itu pemerintah harus sadar betul pengaturan distribusi komoditas ini.

Tak hanya harga bawang merah yang masih tinggi. Harga gula pasir pun betah di Rp 18.000/Kg. Gula merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Apalagi momennya saat ini adalah puasa. Kebutuhan akan gula biasanya naik saat Ramadan.

Namun harga gula yang betah bertengger di Rp 18.000/Kg ini tak bisa dibiarkan terus menerus. Seharusnya harga gula di tangan konsumen itu Rp 12.500/Kg. Itu artinya harga gula sudah naik 5.500 sendiri, melesat hampir 50% dalam beberapa bulan terakhir.



Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto mengakui ada lonjakan harga yang cukup parah. Ia beralasan, tingginya harga gula dikarenakan kendala pasokan karena pergeseran musim giling dan belum masuknya importasi gula. Selain itu, peralihan gula rafinasi menjadi konsumsi juga terbatas. 

Apa pun alasannya, sekarang sudah masuk bulan puasa. Pemerintah harus kerja ekstra keras untuk segera menurunkan harga bahan pangan ini. Masalahnya sudah sebulan lebih harga komoditas ini melambung.



TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Apa yang Dikerjakan Mendag Saat Harga-Harga Meroket?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular