
Serius! 'Lebay' Jurus Ampuh Vietnam Sukses Libas COVID-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Vietnam menjadi salah satu negara yang terbilang sukses menangani wabah virus corona (COVID-19). Itu terbukti dari sedikitnya kasus infeksi yang ada di negara Asia Tenggara itu.
Menurut data Worldometers, Vietnam hanya memiliki 312 kasus corona, dan 260 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh. Negara ini bahkan tidak memiliki kasus kematian akibat COVID-19 sama sekali.
Fakta itu makin menarik perhatian lantaran semua itu terjadi meski negara ini merupakan tetangga langsung China, negara asal wabah muncul. Angka 312 kasus itu juga bukan apa-apa jika dibandingkan dengan total penduduk Vietnam yang sebanyak 97 juta orang lebih.
Lalu, apa sebenarnya yang dilakukan negara ini sampai bisa memukau dunia dengan hasil penanganannya terhadap COVID-19 itu?
Menurut para ahli, negara ini telah mengambil tindakan yang cukup berbeda dengan kebanyakan negara lainnya di dunia yang mengonfirmasi kasus corona. Apa yang dilakukan Vietnam yaitu sebuah tindakan pencegahan berlebihan atau 'over-reacted'.
Tindakan over-reacted itu termasuk bertindak sejak dini dalam menangani wabah dan melakukan segala upaya pencegahan yang memungkinkan, termasuk menerapkan penguncian (lockdown) di saat kasus yang dikonfirmasi masih sangat sedikit.
"Ketika Anda berurusan dengan jenis patogen baru yang kemungkinan berbahaya semacam ini, lebih baik untuk bereaksi berlebihan," kata Dr. Todd Pollack dari Harvard's Partnership for Health Advancement di Vietnam, di Hanoi.
Vietnam juga memiliki tingkat kesadaran tinggi bahwa sistem medisnya tidak akan mampu menangani pasien jika wabah menyebar dengan cepat. Sehingga, saat kasus pertama dikonfirmasi pada 23 Januari pada seorang pria yang baru datang dari Wuhan, negara itu juga langsung menerapkan karantina dalam skala besar bagi pendatang.
Beberapa kegiatan lainnya yang dilakukan Vietnam di antaranya menerapkan pembatasan perjalanan, melakukan pemantauan dengan cermat dan juga menutup perbatasan dengan China. Negara ini juga meningkatkan pemeriksaan kesehatan di perbatasan dan tempat-tempat rentan lainnya.
Selain itu, pemerintah juga menutup sekolah-sekolah. Operasi pelacakan kontak juga dilakukan secara luas dan mendalam, lapor BBC News.
"Negara itu sangat, sangat cepat bertindak dengan cara yang tampaknya cukup ekstrem pada saat itu tetapi kemudian terbukti agak masuk akal," kata Prof Guy Thwaites, direktur Unit Penelitian Klinis Universitas Oxford (OUCRU) di Kota Ho Chi Minh, yang bekerja dengan pemerintah dalam program penyakit menularnya.
Menurut Prof Thwaites, keberhasilan Vietnam juga tidak lepas dari pengalamannya dalam menangani banyak wabah di masa lalu. Seperti wabah SARS pada 2003 hingga flu burung pada 2010 dan wabah besar seperti campak dan demam berdarah.
"Pemerintah dan penduduknya sangat, sangat terbiasa menangani penyakit menular dan sangat berkomitmen pada hal itu, mungkin jauh lebih dari negara-negara kaya. Mereka tahu bagaimana menanggapi hal-hal ini," jelasnya.
(res) Next Article Temukan 3 Kasus Covid-19, Vietnam Evakuasi 80.000 Orang!
