
Triwulan I-2020
Utang Luar Negeri RI Makin Numpuk! Capai Rp 5.839 T
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
15 May 2020 10:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan I-2020 tercatat sebesar US$ 389,3 miliar. Dengan asumsi kurs US$ 1 setara dengan Rp 15.000, maka ULN Indonesia mencapai Rp 5.839 triliun.
Berdasarkan data BI, Jumat (15/5/2020) Utang Luar Negeri tersebut terdiri dari sektor publik (Pemerintah dan bank sentral) sebesar US$ 183,8 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$ 205,5 miliar.
"ULN Indonesia tersebut tumbuh 0,5% (yoy)," tulis BI.
Posisi ULN Pemerintah pada akhir triwulan I-2020 tercatat sebesar US$ 181,0 miliar atau terkontraksi -3,6% (yoy), berbalik dari kondisi triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,1% (yoy).
Penurunan posisi ULN Pemerintah tersebut antara lain dipengaruhi oleh arus modal keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan pembayaran SBN yang telah jatuh tempo.
"Pengelolaan ULN Pemerintah dilakukan secara hati-hati dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas pada sektor produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat."
Sementara, ULN swasta pada akhir triwulan I-2020 tumbuh 4,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 6,6% (yoy). Perkembangan ini disebabkan oleh kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan dan melambatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan.
"Pada akhir triwulan I-2020, ULN lembaga keuangan terkontraksi -2,3% (yoy), berbalik arah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,6% (yoy). "
ULN perusahaan bukan lembaga keuangan juga tumbuh melambat dari 7,6% (yoy) pada triwulan IV 2019 menjadi 6,7% (yoy) pada triwulan I 2020.
"Dengan itu rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir triwulan I 2020 sebesar 34,5%, turun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 36,2%."
(dru) Next Article Naik Terus, Utang Luar Negeri RI Nambah 5% Jadi Rp 6.090 T!
Berdasarkan data BI, Jumat (15/5/2020) Utang Luar Negeri tersebut terdiri dari sektor publik (Pemerintah dan bank sentral) sebesar US$ 183,8 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar US$ 205,5 miliar.
"ULN Indonesia tersebut tumbuh 0,5% (yoy)," tulis BI.
Penurunan posisi ULN Pemerintah tersebut antara lain dipengaruhi oleh arus modal keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan pembayaran SBN yang telah jatuh tempo.
"Pengelolaan ULN Pemerintah dilakukan secara hati-hati dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas pada sektor produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat."
Sementara, ULN swasta pada akhir triwulan I-2020 tumbuh 4,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 6,6% (yoy). Perkembangan ini disebabkan oleh kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan dan melambatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan.
"Pada akhir triwulan I-2020, ULN lembaga keuangan terkontraksi -2,3% (yoy), berbalik arah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,6% (yoy). "
ULN perusahaan bukan lembaga keuangan juga tumbuh melambat dari 7,6% (yoy) pada triwulan IV 2019 menjadi 6,7% (yoy) pada triwulan I 2020.
"Dengan itu rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir triwulan I 2020 sebesar 34,5%, turun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 36,2%."
(dru) Next Article Naik Terus, Utang Luar Negeri RI Nambah 5% Jadi Rp 6.090 T!
Most Popular