Relokasi Pabrik AS dari China, Vietnam Jadi Batu Sandungan RI

Ratu Rina, CNBC Indonesia
13 May 2020 21:05
Volkswagen export cars are seen in the port of Emden, beside the VW plant, Germany March 9, 2018.  REUTERS/Fabian Bimmer
Foto: REUTERS/Fabian Bimmer
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sudah menyiapkan Kawasan Industri Brebes (KIB), Jawa Tengah, dengan luas hampir 4.000 hektare untuk memfasilitasi relokasi sejumlah pabrik Amerika Serikat (AS) yang berencana pindah dari China ke Indonesia.

Direktur Operasional PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), Ahmad Fauzie Nur mengatakan banyak pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman pahit Indonesia tahun 2019 lalu yang kalah dari Vietnam dalam menarik investor. Saat ini, persiapan tengah dilakukan untuk menciptakan KIB menjadi ramah investasi, yaitu dengan mempercepat perizinan dan menawarkan harga tanah yang kompetitif.

"Kalau dilihat dari 2 variabel tadi, regulasi perizinan dan harga lahan kompetitif, saya pikir kita sudah on the track dengan 2 hal itu. Regulasi Perizinan pak Presiden sendiri sudah mencanangkan Indonesia ini pro investasi, kita rebut semua peluang investasi di dunia ini terutama adanya tren beberapa perusahaan multinasional mulai keluar dari China dan ini potensinya luar biasa," kata Fauzie  dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, Rabu (13/05/20).  



Menurutnya, Jawa Tengah harus bisa meningkatkan posisi tawar di atas Vietnam, melalui Perpres 79/2019 agar investor tertarik untuk berinvestasi.
 
"Bayangkan, 7 dari 10 pelabuhan terbesar itu ada di China, kalau mereka perusahaan multinasional keluar China bisa dibayangkan jumlah investor kemudian FDI yang masuk ke Indonesia kalau kita berhasil merebut minat mereka. Untuk itu, kawasan industri Brebes harus bisa memberikan environment yang one stop service dan ramah investasi dan pastinya kemudahan dalam berinvestasi ke Indonesia," ujarnya.

Dia menjelaskan, Brebes memiliki keunggulan dengan lokasinya yang strategis dengan akses Tol Trans Jawa dan berdekatan dengan perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat. Terlebih, Upah Minimum disana juga relatif kompetitif.

"Saya pikir komponen tersebut menjadikan kawasan industri Brebes ini bisa berkompetisi dan mungkin kayu Brebes ini kita harapkan bisa jadi prototype bagaimana Indonesia bisa merebut kembali investasi yang semula masif ke Vietnam dan negara lain kembali masuk ke Indonesia," katanya.

Fauzie mengakui, untuk menarik perhatian investor memang tidak mudah, selain Vietnam, sejumlah negara lain juga sudah ancang-ancang memberikan kemudahan.

"Misalnya India, mereka bahkan menyiapkan lahan luas untuk menampung investor yang keluar dari China. Jepang memberikan insentif kepada perusahaan yang keluar dari China. AS juga sama, artinya hal ini harus kita antisipasi dari sekarang. Jangan sampai menunggu pemulihan ekonomi akibat Covid-19 selesai baru kita merancang Brebes. Itu terlambat. Cukuplah 2019 menjadi pengalaman pahit kita. Mungkin equilibrium-nya di akhir 2020 ini," katanya.

Ia juga melihat KIB dapat menangkap peluang investasi dari berbagai sektor. Saat ini pihaknya masih merancang fase tersebut dan berkoordinasi dengan seluruh kementerian dan lembaga terkait.

"Dalam internal kami memproyeksikan kita harus bisa menangkap immediate market yaitu, informasi bahwa perusahaan AS mau masuk, kemudian ada beberapa perusahaan multinasional keluar dari China. Yang terpenting adalah bagaimana mereka masuk dulu ke Indonesia," katanya.

"Brebes kita harapkan sebagai magnetnya kemudian baru kita upgrade ke jenis industri yang memiliki high value added. Jadi kita nggak boleh kehilangan momen dan di sisi lain harus merencanakan untuk menjadikan kawasan industri Brebes ini integrated industrial estate jadi nggak cuma kumpulan pabrik atau gudang saja tapi harus memiliki ekosistem bisnis yang dibutuhkan investor global," katanya.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Top! Brebes Disiapkan Jadi Lokasi Pindah Pabrik AS dari China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular