Mau Tarik Pabrik AS dari China? Brebes Harus Modal Dulu Rp2 T

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
12 May 2020 13:08
FILE PHOTO: Labourers work at a garment factory in Bac Giang province, near Hanoi October 21, 2015. REUTERS/Kham/File Photo                              GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD        SEARCH GLOBAL BUSINESS 29 JAN FOR ALL IMAGES
Foto: REUTERS/Kham
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump menyampaikan soal rencana perusahaan asal AS ingin merelokasi pabriknya dari China kepada Presiden Jokowi. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan diminta menindaklanjuti oleh Jokowi, termasuk menyiapkan lahan seluas 4.000 hektare di Jawa Tengah.

Kawasan di Jawa Tengah yang relatif siap dengan kawasan industri seluas itu adalah Brebes. Pihak pengembang kawasan industri Brebes, PT Kawasan Industri Wijayakusuma atau PT KIW (Persero) sebagai BUMN sudah memperkirakan uang yang tidak sedikit untuk menyambut relokasi itu.

Proyek kawasan industri Brebes masuk ke dalam Projek Strategi Nasional (PSN) yang diatur dalam Perpres 79 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal - Semarang - Salatiga - Demak - Grobongan, Kawasan Purworejo - Wonosobo - Magelang - Temanggung, dan Kawasan Brebes - Tegal - Pemalang.

"Dalam lampiran Perpres 79 disebutkan Rp 2 triliun memang, namun pastinya lebih dari itu. Itu akan dikalkulasi terus dengan komunikasi beberapa mitra. Jadi sangat dinamis," kata Direktur Operasi PT KIW Achmad Fauzie Nur kepada CNBC Indonesia melalui zoom meeting dengan Direksi PT. KIW, Selasa (12/5).



Untuk mendapatkan dana besar tersebut, tentu tidak bisa mengandalkan hanya satu pihak. Direktur Utama PT KIW Rachmadi Nugroho menyebut terus mengkoordinasikan dengan sejumlah stakeholder.

"Kita harus mengajak baik BUMN maupun swasta dengan berbagai macam cara dengan model bisnis. Dalam beberapa kesempatan, udah ada beberapa yang merapat ke KIW. Sedang berproses. Moga nanti Juni-Juli kita punya konsep-konsep matang," papar Rachmadi.

Sementara dari pemerintah pusat, Juru Bicara Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi menyebut pembagian penugasan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam proyek tersebut melalui penyertaan modal pusat dan daerah.

Di mana porsi [pemilik saham KIW] saat ini 51,09% untuk pemerintah pusat, 40,39% Provinsi Jateng, dan 8,52% untuk Kabupaten Cilacap," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/5).

Demi memenuhinya, Jodi mengungkapkan bahwa nanti akan dilakukan Penyertaan Modal Negara (PMN). Cara ini akan mengubah komposisi saham di BUMN tersebut.

"Saat ini komposisi saham KIW seperti itu, hanya saja ini akan berubah sejalan dengan perubahan penyertaan modal yang nanti diusulkan. Tahun ini diharapkan suntikan dari pusat akan merubah komposisi saham KIW, tahun depan juga. Nah perubahan ini nantinya akan tergantung bagaimana masing-masing daerah akan kontribusi di KIW," sebut Jodi.

"Untuk pembagian skema pusat dan daerah, perubahan penyertaan modal nantinya akan berubah sesuai equity share-nya, jadi kalau pusat nanti setor misal x Rp, maka hal yang sama secara proporsional pemegang saham harus juga setor equity (equity call)," jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Top! Brebes Disiapkan Jadi Lokasi Pindah Pabrik AS dari China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular