
Jurus Brebes Lawan Vietnam Rebut Relokasi Pabrik dari China
Ratu Rina, CNBC Indonesia
13 May 2020 20:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tanah yang tinggi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing investasi. Salah satu faktor yang membuat banyaknya perusahaan China lebih memilih pindah ke Vietnam dibandingkan Indonesia yakni harga tanah yang murah dan adanya kepastian insentif investasi. Meski di Vietnam tanah bagi investor diberlakukan gratis.
Direktur Operasional PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), Ahmad fauzie Nur, selaku BUMN pengelola kawasan industri, mengatakan pihaknya akan memformulasikan harga tanah di Kawasan Industri Brebes (KIB) agar bisa berpotensi bersaing dengan Vietnam.
"Dengan masifnya mereka masuk ke Vietnam adalah pertama regulasi perizinan dan saya yakin setelah upaya terbaik dan sedang dilakukan oleh pemerintah di semua level pusat maupun daerah dan kita dukung itu, yang kedua terkait harga lahan, memang harga lahan relatif mahal dibandingkan Vietnam nah ini kita formulasikan agar harga lahan di Brebes kompetitif," kata Fauzie dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, Rabu (13/05/20).
Lebih lanjut, Fauzie menjelaskan mekanisme pembebasan lahan di KIB akan dilakukan untuk kepentingan umum sehingga nantinya membuat harga lahan lebih murah dan kompetitif.
"Kita memang mencanangkan ini menjadi proyek percontohan dengan Lahan yang harganya relatif kompetitif karena kita merencanakan pembebasannya dengan mekanisme undang-undang nomor 02 tahun 2012 untuk kepentingan umum," ujarnya.
Selain itu, pihaknya memformulasikan agar semua capex (belanja modal) yang bisa kami sinkronkan (KIB masuk ke RPJMN), artinya RPJMN 2020-2023 kemudian adanya Perpres 79 tahun 2019, tak hanya berisi Kawasan Industri Brebes tapi semua proyek infrastruktur yang menunjang Kawasan Industri Brebes.
"Nah ini yang kita berharap bisa mengurangi capex dan bisa mengurangi harga jual ke calon investor," tutur Fauzie.
"Kita berharap ini juga diimbangi dengan persiapan yang matang dan melibatkan seluruh stakeholder pusat dan daerah," katanya.
Dalam mendesain proyek strategis nasional (PSN) ini, rencananya Kawasan Industri Brebes bukan hanya berisi industri yakni pabrik, namun juga beberapa area pendukung lainnya. Lahan yang hampir mencapai 4.000 hektare pun akan dimanfaatkan.
"Jadi kita nggak boleh kehilangan momen dan di sisi lain harus merencanakan untuk menghimpun menjadikan kawasan industri Brebes ini integrated industrial estate jadi nggak cuma kumpulan pabrik atau gudang saja tapi harus memiliki ekosistem bisnis yang dibutuhkan investor global," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Bocoran Percakapan Jokowi & Trump Ternyata Terkait Brebes
Direktur Operasional PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), Ahmad fauzie Nur, selaku BUMN pengelola kawasan industri, mengatakan pihaknya akan memformulasikan harga tanah di Kawasan Industri Brebes (KIB) agar bisa berpotensi bersaing dengan Vietnam.
"Dengan masifnya mereka masuk ke Vietnam adalah pertama regulasi perizinan dan saya yakin setelah upaya terbaik dan sedang dilakukan oleh pemerintah di semua level pusat maupun daerah dan kita dukung itu, yang kedua terkait harga lahan, memang harga lahan relatif mahal dibandingkan Vietnam nah ini kita formulasikan agar harga lahan di Brebes kompetitif," kata Fauzie dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, Rabu (13/05/20).
Lebih lanjut, Fauzie menjelaskan mekanisme pembebasan lahan di KIB akan dilakukan untuk kepentingan umum sehingga nantinya membuat harga lahan lebih murah dan kompetitif.
"Kita memang mencanangkan ini menjadi proyek percontohan dengan Lahan yang harganya relatif kompetitif karena kita merencanakan pembebasannya dengan mekanisme undang-undang nomor 02 tahun 2012 untuk kepentingan umum," ujarnya.
Selain itu, pihaknya memformulasikan agar semua capex (belanja modal) yang bisa kami sinkronkan (KIB masuk ke RPJMN), artinya RPJMN 2020-2023 kemudian adanya Perpres 79 tahun 2019, tak hanya berisi Kawasan Industri Brebes tapi semua proyek infrastruktur yang menunjang Kawasan Industri Brebes.
"Nah ini yang kita berharap bisa mengurangi capex dan bisa mengurangi harga jual ke calon investor," tutur Fauzie.
"Kita berharap ini juga diimbangi dengan persiapan yang matang dan melibatkan seluruh stakeholder pusat dan daerah," katanya.
Dalam mendesain proyek strategis nasional (PSN) ini, rencananya Kawasan Industri Brebes bukan hanya berisi industri yakni pabrik, namun juga beberapa area pendukung lainnya. Lahan yang hampir mencapai 4.000 hektare pun akan dimanfaatkan.
"Jadi kita nggak boleh kehilangan momen dan di sisi lain harus merencanakan untuk menghimpun menjadikan kawasan industri Brebes ini integrated industrial estate jadi nggak cuma kumpulan pabrik atau gudang saja tapi harus memiliki ekosistem bisnis yang dibutuhkan investor global," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Bocoran Percakapan Jokowi & Trump Ternyata Terkait Brebes
Most Popular