Relokasi Pabrik AS di China

Saat 'Pesona' Brebes Buat Donald Trump Kesengsem, Kok Bisa?

Muhammad Choirul Anwar & Ferry Sandi, CNBC Indonesia
13 May 2020 04:00
Brebes Disiapkan Jadi Lokasi Pindah Pabrik AS dari China. PT KIW
Foto: Ilustrasi kawasan industri di Brebes, Jawa Tengah (PT KIW)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan 'membocorkan' salah satu isi penting dalam pembicaraan antara Presiden RI Joko Widodo dan Presiden AS Donald Trump.


Menurut dia, pemerintah RI sedang menyiapkan kawasan industri 4.000 hektare di Brebes, Jawa Tengah, untuk menampung rencana relokasi pabrik-pabrik AS di China.

Momen itu hadir usai tahun lalu Jokowi sempat kecewa berat karena Vietnam justru yang menang banyak, menangkap peluang itu. Bagaimana dengan saat ini, saat 'perang' China dan AS berlanjut, apakah percakapan Jokowi dan Trump soal rencana relokasi akan mudah dieksekusi di lapangan?

PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) sebagai pengembang Kawasan Industri Brebes (KIB) di Jawa Tengah menyatakan siap dalam menyambut sejumlah pabrik AS yang berencana merelokasi pabrik ke Brebes.



Namun, Direktur Operasi PT KIW, Achmad Fauzie Nur, sempat mengungkit pengalaman pahit Indonesia pada tahun 2019 lalu, tak ada satu pun pabrik yang relokasi dari China ke Indonesia. Kini, untuk menarik perhatian investor pun tidak mudah, sejumlah negara lain sudah ancang-ancang memberikan kemudahan, dan lagi-lagi kuda hitamnya adalah Vietnam.

"Pemerintah India sudah ancang-ancang mengincar investor global yang mau hengkang keluar China. Apalagi, pemerintah Jepang kasih insentif perusahaan mereka yang mau keluar. Ketika keluar dari China, solusinya mau ke mana? Masa mau ke Vietnam semua? Indonesia harus ambil peran ini," katanya kepada CNBC Indonesia melalui zoom meeting dengan Direksi PT. KIW, Selasa (12/5/2020)

Sejumlah alasan yang menyebabkan hengkangnya perusahaan China ke Vietnam adalah akibat persoalan harga lahan. Di sisi lain tanah di Indonesia masih dinilai lebih mahal. Upaya menyesuaikan harga akan coba dilakukan. Saat ini, nilai harga yang dipatok sedang melalui kajian dengan konsultan terkait.

"Nanti tanahnya akan akan berupa HPL (hak pengelolaan). Artinya nanti akan terhubung dengan PSAK 73 (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) terkait sewa, jadi nanti perlakuan kita kalau sudah ada HPL, nanti kalau ada investasi, kita terbitkan HGB (Hak Guna Bangunan) yang jangka waktu tertentu," kata Fauzie.

Sementara itu Project Manager Kawasan Industri Brebes Abdul Muis menyebut akan melayani harga yang sekiranya ditetapkan Vietnam. Sehingga harganya berpotensi bersaing.

"Kawasan Industri Brebes nanti bisa disebut tempat industri ramah investasi, berapa harga Vietnam di sana, itu coba kita layani. Investasi harga murah terkait lahan, izin-izin yang lebih mudah," katanya.

[Gambas:Video CNBC]




(dru/miq) Next Article Jokowi akan Temui Trump, Bahas Investasi AS di Ibu Kota Baru?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular