Gelombang Impor Bawang Putih, 78 Ribu Ton Masuk RI

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
13 May 2020 14:07
Kuli panggul mengangkat karung bawang putih di Pasar Kramat jati,  Jakarta Timur, Selasa 7/5. Pedagang Los Eceran dikawasan pasar Kramat jati menjual bawang putih Rp 35.000 per kilogram turun dari harga sebelumnya Rp45.000 karena pasokan bawang putih sudah sedikit stabil. Harga bawang putih yang dijual Eceran seharga Rp50. 000 sampai Rp60. 000. Harga bawang  merah naik sedikit dari Rp 20.000 menjadi Rp 22. 000 harga Los Eceran. Harga Cabe merah turun menjadi Rp 25.000 turun saat kemarin naik Rp 30.000 sampai Rp 40.000.   (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Bawang Putih di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Gelontoran impor bawang putih terus terjadi demi meredam harga. Pada Mei 2020, setidaknya akan masuk 78 ribu ton bawang putih impor, menambah pasokan jelang Lebaran.

"Terkait bawang putih rencana impornya ini sudah masuk ke lapangan, diharapkan dengan adanya stok, harga bisa terkendali, di April 81 ribu ton yang masuk, Mei 129 ribu ton stok yang ada. Itu yang tadi saya sebut itu stok. Sedangkan rencana impornya di April 94 ribu ton, Mei 78 ribu impor," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (13/5).

Pada Maret 2020. Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan jumlah volume Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih yang telah diterbitkan Kementan sebanyak 450 ribu ton. Ada 54 importir yang telah mendapat RIPH bawang putih.



Menurutnya, kebutuhan nasional bawang putih diperkirakan 47.000-48.000 ton per bulan.

"Dengan kebutuhan bawang putih sebulan antara 47-48 ribu ton, kalau bisa direalisasikan impornya maka cukup untuk pemenuhan sampai dengan akhir tahun. Apalagi untuk bawang bombay, cukup untuk kebutuhan nasional 1 (satu) tahun lebih," katanya.


[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Pasar Panik! Harga Bawang Terbang, Importir Simpan Stok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular