
Kantor Presiden Minta Kemendag Waspadai Bawang Putih, Pertanda Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bawang putih terus meroket di berbagai daerah, bahkan di beberapa kota besar seperti DKI Jakarta, Bogor dan Banten harganya sudah menembus di atas Rp50.000 per kilogram (kg). Deputi III Kepala Staf Presiden (KSP) Edy Priyono menyoroti, kenaikan ini bukan lagi hanya tinggi, tetapi juga mengalami tren peningkatan yang berkelanjutan.
"Kenaikan harga bawang putih ini sudah cukup lama dan kecenderungannya terus naik. Kami ulangi berkali-kali, bawang putih ini mayoritas merupakan barang impor. Sehingga mohon teman-teman di Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengecek apakah ada persoalan dengan realisasi impor bawang putih," kata Edy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (24/3/2025).
Menurut Edy, jika dibandingkan dengan bulan lalu, rata-rata harga bawang putih telah mengalami kenaikan sebesar 3,42%. Bahkan, selisih harga aktual dengan harga acuan pemerintah (HAP) hampir mencapai 20%, yang menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan. Perlu diketahui, HAP bawang putih yang ditetapkan pemerintah adalah Rp38.000 per kg.
"Ini mohon untuk menjadi perhatian, terutama dari instansi terkait dalam hal ini adalah Kementerian Perdagangan," tegasnya.
Lebih lanjut, Edy menyoroti wilayah administratif DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah dengan harga tertinggi di Indonesia. Empat kota administratif di Jakarta, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat, masuk dalam 10 daerah dengan harga bawang putih tertinggi, semuanya di atas Rp50.000 per kg.
Rinciannya sebagai berikut:
Kab. Nabire Rp60.000 per kg
Kab. Manokwari Rp55.000 per kg
Kota Adm. Jakarta Timur Rp54.333 per kg
Kota Adm. Jakarta Pusat Rp53.333 per kg
Kota Adm. Jakarta Utara Rp51.667 per kg
Kota Adm. Jakarta Barat Rp51.000 per kg
Kota Bandar Lampung Rp50.000 per kg
Kab. Majalengka Rp50.000 per kg
Kota Bogor Rp50.000 per kg
Kota Tangerang Rp50.000 per kg.
Edy menilai, daerah seperti DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Majalengka, dan Bandar Lampung seharusnya tidak mengalami lonjakan harga setinggi itu karena tidak memiliki kendala geografis seperti wilayah timur Indonesia.
"Kalau Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Majalengka harganya tinggi, ini perlu perhatian khusus. Sebab di daerah lain masih cukup banyak yang harganya di bawah Rp40.000 per kg. Ini yang harus kita pertanyakan," jelasnya.
Dengan kondisi harga yang terus melonjak, Edy meminta pemerintah daerah dan instansi terkait untuk segera turun tangan memastikan kelancaran distribusi bawang putih serta mengevaluasi kebijakan impor agar tidak terjadi kelangkaan pasokan.
"Oleh karena itu, ini mohon perhatian kepada pemerintah daerah, khususnya untuk daerah-daerah yang kalau kita pakai logika biasa, harusnya harganya tidak terlalu tinggi," pungkasnya.
![]() Tangkapan layar dari siaran langsung Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (24/3/2025). (Tangkapan layar youtube Kemendagri) |
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! RI Impor Bawang Putih Rp7 Triliun Lebih, dari Jerman Segini