
Bisnis Mebel Sekarat, Makan Korban 280 Ribu PHK & Dirumahkan
Savira Wardoyo, CNBC Indonesia
13 May 2020 12:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri mebel dan kerajinan dalam tekanan terkena dampak pandemi corona atau covid-19. Corona memperparah pukulan terhadap kinerja ekspor mebel yang terus turun dan serbuan mebel impor yang terjadi.
Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Sunoto mengatakan pada April saja sudah ada 280 ribu pekerja yang di-PHK dan dirumahkan karena dampak pandemi, dan terus bertambah. Total pekerja di sektor ini kurang lebih 2 juta lebih.
"Ada yang PHK ada yang merumahkan, jumlahnya terus bertambah," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (13/5).
Ia mengatakan apa yang terjadi pada industri mebel menambah pengangguran di Indonesia. Pengusaha mebel yang sudah tak dapat pemasukan tentu kesulitan membayar gaji pekerjanya, sehingga merumahkan dan PHK karyawan jadi pilihan.
"Cashflow sudah rusak, kita sudah menjual segala macam, gajian harus jalan, kalau mau tegas, stimulus 5-6 bulan gaji, sekitar 7 bulan termasuk THR," katanya.
Sunoto mengatakan sempat ditanya oleh pemerintah soal stimulus apa yang bisa diberikan. Menurutnya stimulus langsung ke pengusaha dalam bentuk uang tunai sangat diperlukan untuk menggaji para pekerja terdampak.
Ia memperkirakan stimulus yang diperlukan bagi sektor ini selama 6 bulan untuk bisa bertahan sedikitnya Rp 4 triliun, yang fokus untuk membayar gaji dan THR pekerja.
(hoi/hoi) Next Article PHK dan Rumahkan 1,8 Juta Orang, Industri Tekstil Pulih 2021
Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Sunoto mengatakan pada April saja sudah ada 280 ribu pekerja yang di-PHK dan dirumahkan karena dampak pandemi, dan terus bertambah. Total pekerja di sektor ini kurang lebih 2 juta lebih.
"Ada yang PHK ada yang merumahkan, jumlahnya terus bertambah," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (13/5).
Ia mengatakan apa yang terjadi pada industri mebel menambah pengangguran di Indonesia. Pengusaha mebel yang sudah tak dapat pemasukan tentu kesulitan membayar gaji pekerjanya, sehingga merumahkan dan PHK karyawan jadi pilihan.
"Cashflow sudah rusak, kita sudah menjual segala macam, gajian harus jalan, kalau mau tegas, stimulus 5-6 bulan gaji, sekitar 7 bulan termasuk THR," katanya.
Sunoto mengatakan sempat ditanya oleh pemerintah soal stimulus apa yang bisa diberikan. Menurutnya stimulus langsung ke pengusaha dalam bentuk uang tunai sangat diperlukan untuk menggaji para pekerja terdampak.
Ia memperkirakan stimulus yang diperlukan bagi sektor ini selama 6 bulan untuk bisa bertahan sedikitnya Rp 4 triliun, yang fokus untuk membayar gaji dan THR pekerja.
(hoi/hoi) Next Article PHK dan Rumahkan 1,8 Juta Orang, Industri Tekstil Pulih 2021
Most Popular