
Harta Karun Apa yang Buat AS-China Ada di Laut China Selatan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara Amerika Serikat dan China terus terjadi beberapa pekan terakhir. Bahkan makin meningkat.
Bukan hanya adu argumen, kedua negara juga terlibat 'show off' di Laut China Selatan dalam beberapa waktu terakhir. China terus menggencarkan latihan, begitu juga AS di pangkalan-pangkalan sekutu.
Lalu apa yang membuat Laut China Selatan menjadi sasaran keduanya? Ada 'harta karun' apa?
Dalam data CNBC International, ada sejumlah alasan mengapa Laut China Selatan menjadi penting. Pertama, karena ini adalah jalur terkemuka dengan perdagangan senilai US$ 5,3 triliun yang melintasi perairan ini tiap tahun.
"Hampir sepertiga dari semua perdagangan maritim global," tulis media itu.
Kedua, apa yang ada di dalamnya yakni gas dan minyak. AS diperkirakan sudah menempatkan 'kaki' di 11 miliar barel minyak dan 190 triliun kaki kubik gas di laut ini.
Sementara China juga kabarnya sudah menjejakkan kaki di daerah dengan perkiraan 125 miliar barel minyak dan 500 triliun kaki kubik gas. Meski belum ada penemuan yang berarti.
Menurut hukum internasional, setiap negara memiliki hak untuk mengklaim hingga 12 mil laut dari pantai sebagai wilayahnya. Dan dapat membentang zona ekonomi ekslusif (ZEE) hingga 200 mil laut untuk kegiatan memancing atau pengeboran energi.
Namun China mengklaim luasnya mencapai 1200 mil, meski kurang dari 200 mil dari beberapa area pesisir Malaysia, Filipina dan Vietnam. Ini juga yang membuat AS masuk.
Sementara itu, pengamat dari think tank Rand Corporation di AS, Timothy Heath mengatakan bahwa peningkatan aktivitas militer AS salah satunya adalah hasil dari kegagalan upaya diplomatik untuk menyelesaikan konflik antara kedua negara. Apalagi Laut China Selatan adalah 'jantung' perdagangan global dan keamanan AS.
"China telah menegaskan kepemilikannya atas wilayah air internasional yang sangat penting bagi perdagangan global dan keamanan AS," katanya.
"Untuk mendukung klaimnya, China meningkatkan kegiatan pembangunan pulau buatan di Laut China Selatan, meningkatkan patroli dan penyebaran militernya dan memaksa negara-negara tetangganya untuk mematuhi tuntutannya."
"Ini membuat AS tidak memiliki pilihan selain untuk meningkatkan kegiatan militernya di Laut China Selatan untuk mengirim pesan yang jelas bahwa Washington serius mempertahankan status internasional Laut China Selatan dan perairan di rantai pulau pertama dan menunjukkan keinginan negara itu untuk memegang komitmen aliansinya."
Sedangkan Wu Shicun, Presiden Institut Nasional China untuk Studi Laut China Selatan, mengatakan AS menganggap China pesaing utamanya dalam meraih kepercayaan Indo-Pasifik.
"Dari perspektif AS, Laut China Selatan sangat diperlukan untuk hegemoni-nya di Pasifik Barat. Ini adalah arteri vital bagi kekuatan laut gaya AS dan masalah praktis untuk dimanipulasi di tengah kebangkitan dan pertumbuhan kekuatan maritim China," tulis Shicun dalam sebuah opini yang dimuat oleh South China Morning Post.
Dari perspektif China, soal Laut China Selatan lebih ke masalah kedaulatan, keamanan, dan pembangunannya semua dipertaruhkan. Termasuk jadi tuan rumah jalur komunikasi strategis itu.
(res/res) Next Article Waspada! Tensi AS-China Naik Lagi di Laut China Selatan
