Internasional

Gedung Putih Terancam Jadi Hotspot Corona di AS?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 May 2020 07:58
President Donald Trump walks to speak in the East Room of the White House in Washington, Thursday, Feb. 6, 2020. (AP Photo/Patrick Semansky)
Foto: Presiden Amerika Serikat Donald Trump (AP Photo/Patrick Semansky)
Jakarta, CNBC IndonesiaGedung Putih kini disinyalir menjadi salah satu pusat penyebaran virus corona (COVID-19) di Amerika Serikat (AS). Ini terjadi setelah munculnya kasus terjangkit COVID-19 di istana Presiden AS itu.

Juru Bicara Wakil Presiden AS Mike Pence, Katie Miller, diketahui positif corona pada Jumat kemarin. Kabar tersebut muncul sehari setelah berita staff pribadi Presiden AS Donald Trump juga positif menderita COVID-19.



Trump mengatakan dia sendiri belum melakukan kontak dengan Katie, yang menikah dengan penasihat senior Gedung Putih Stephen Miller. Namun Trump mengaku sempat menghabiskan waktu dengan Pence.

Selain Katie Miller, tiga pejabat senior yang AS lain yang kerap memberi keterangan pers soal COVID-19 juga melakukan karantina sejak Sabtu. Ini dilakukan setelah salah satu staff melakukan kontak dengan seseorang yang dites positif mengidap penyakit tersebut.

"Penasihat kesehatan Gedung Putih, Anthony Fauci akan mulai mengarantina diri beberapa hari ke depan," tulis CNBC International mengutip seorang pejabat administrasi yang berbicara pada NBC News.

Fauci, merupakan pejabat gugus tugas pengendalian virus corona di Gedung Putih,. Ia akan bekerja dari rumah, namun tidak menutup kemungkinan datang ke kantornya dengan melakukan jarak sosial dan mengenakan masker saat berada di ruang publik.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Robert Redfield dan Direktur Badan Pusat Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) Stephen Hahn juga diperkirakan akan mengisolaso diri. Redfield dan Hahn sebelumnya dijadwalkan menghadiri sidang di Senat AS tentang pembukaan kembali ekonomi negeri itu Selasa besok.

Sementara itu, Juru Bicara Gedung Putih Judd Deere mengatakan dokter dan staf kepresidenan sudah mengambil langkah khusus untuk menjaga keselamatan Presiden dan keluarganya, termasuk Gedung Putih agar tetap sehat.



"Selain jarak sosial, pemeriksaan suhu harian dan riwayat gejala, pembersih tangan, dan pembersihan mendalam secara teratur di semua ruang kerja. Setiap anggota staf yang dekat dengan presiden dan wakil presiden sedang diuji setiap hari untuk COVID-19 serta setiap tamu," kata Deere, dikutip dari CNBC Internasional.

Sebelumnya Trump dan Pence menuai kritik karena tidak mengenakan masker meskipun ada rekomendasi dari CDC, saat berada di ruang publik. Trump tidak terlihat mengenakan masker selama kunjungan ke pabrik masker wajah Honeywell International Inc di Arizona.

Meski begitu, ia mengaku mengenakannya saat tidak terlihat oleh wartawan. Di sisi lain, Pence pun tidak mengenakan masker selama kunjungan ke Klinik Mayo di AS beberapa waktu lalu.

Per Senin, dari Worldometers, AS menduduki posisi pertama dengan kasus terjangkit COVID-19 terbanyak secara global. Negara Paman Sam tersebut memiliki 1.365.357 kasus positif, 80.719 kematian, dan 240.865 pasien sembuh.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Titah Trump: Warga Amerika Segera di Tes Antibodi Corona!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular