Trump, Jokowi dan Pembicaraan 'Rahasia' yang Dibongkar Luhut

Muhammad Choirul, CNBC Indonesia
11 May 2020 06:21
Presiden Joko Widodo saat tiba di Osaka Jepang untuk mengikuti KTT G20 (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo saat tiba di Osaka Jepang untuk mengikuti KTT G20 (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNBC IndonesiaMenko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut ada hikmah di balik pandemi corona (COVID-19) untuk Indonesia. Kenyataan bahwa industri farmasi RI sangat bergantung impor, membuat AS tertarik untuk berinvestasi.

Hal ini terungkap saat Luhut menjadi bintang tamu dalam sebuah bincang santai yang disiarkan RRI, Minggu (10/5/2020). Ia bahkan berujar hal tersebut sudah dibahas Presiden Jokowi dan Presiden AS Donald Trump.



"Presiden Jokowi bicara dengan Presiden Trump, sekarang Presiden Trump dengan Indonesia. Karena dia (Trump) berantem dengan Tiongkok (China), dia mau relokasi industrinya. Saya diminta presiden untuk bicara nanti sama pembantu Presiden Trump," katanya.

Meski tidak membahas lebih detil, Luhut mengatakan tengah menyiapkan 4.000 hektare lahan di Jawa Tengah. Lahan itu disediakan untuk kawasan ekonomi khusus untuk industri farmasi.

"Sekarang kita kerjakan. Sambil kita bicarakan dengan Gubernur Jateng, untuk sekarang kita mulai. Sebenarnya itu pernah dikerjakan itu tapi terhenti, nah, jadi kalau dibilang nggak [jalan] ini industri jalan semua, sekarang misalnya industri APD sekarang buatan dalam negeri 1,5 juta produksi per bulan," jelasnya lagi.



Sebelumnya, AS memang menggodok inisiatif Trump soal penghapusan rantai pasokan industri global dari China. Ini merupakan buntut pertikaian AS-China soal asal usul COVID-19.

"Kami telah bekerja selama beberapa tahun terakhir," kata Wakil Menteri Pertumbuhan Ekonomi, Energi dan Lingkungan di Kementerian Luar Negeri AS kepada Reuters, awal pekan kemarin. "Sekarang kami melakukan dengan kecepatan turbo."

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS, negara bagian, dan sejumlah otoritas lain yang terkait juga tengah mendorong gar perusahaan segera memindahkan sumber atau manufaktur dari China. Insentif pajak dan subsidi tengah digodok.

"Ada dorongan seluruh pemerintah untuk ini," ujar seorang sumber.

"Momen ini adalah hal sempurna, pandemi mengkristalkan kekhawatiran yang dimiliki tentang melakukan bisnis dengan China," ujar pejabat lain yang enggan menyebutkan nama.

"Semua uang yang dibuat dari kesepakatan dengan China sebelumnya sekarang telah dikalahkan oleh kerusakan ekonomi akibat corona."

China mengambil alih posisi AS sebagai negara produsen utama di 2010. Negeri panda bertanggung jawab pada 28% output global, sebagaimana dicatat PBB tahun 2018.


[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Trump Siap Luncurkan Medsos Tandingan Twitter

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular