Ridwan Kamil: Kantor Ngotot Buka, Siapkan Jemputan Pegawai!
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
10 May 2020 13:33
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyadari masih banyaknya warga yang tetap harus bekerja di tengah masa pandemi virus korona. Karena itu, ia meminta perusahaan bisa tanggap dalam menjalankan protokol kesehatan, termasuk menyiapkan transportasi yang diperlukan karyawan.
"Opsinya, Perusahaan-perusahaan siapkan transportasi pada karyawannya. Kalo dia ngotot buka saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), dia juga harus bertanggung jawab terhadap transportasi karyawannya. Itu poin saya," katanya kepada kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/5).
Permintaan tersebut tidak lepas dari temuan penumpang KRL yang terinfeksi positif korona, yakni di Bogor dan Bekasi masing-masing sebanyak 3 orang. Hal ini membuktikan bahwa transportasi umum menjadi tempat yang rawan akan penyebaran virus.
"Yang 3 positif di Bekasi itu kan kantornya di Jakarta, karena kantornya belum tutup maka karyawannya yang tinggal di Bekasi terpaksa harus ke Jakarta dan akhirnya kena positif," sebut mantan Wali Kota Bandung tersebut.
Jika tidak diantisipasi oleh perusahaan tempat pegawai bekerja dengan kendaraan khusus, maka potensi penyebaran virus akan semakin terbuka. Tak berbeda jauh dengan kasus di Bekasi, temuan kasus positif virus korona di Bogor juga karena masyarakat yang harus tetap bekerja saat masa pandemi ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo menyebut ketiganya adalah laki-laki, dua orang tinggal di Jakarta, sementara satu orang lainnya tinggal di Sukabumi.
"Mereka setiap hari menggunakan KRL. Yang orang Sukabumi kerja di Jakarta. Dua orang lagi juga sama kerja di Jakarta tapi sedang melakukan tugas ke Bogor. Kami meneruskan ke dinas kesehatan setempat dan kepada yang bersangkutan," jelasnya beberapa waktu lalu.
(gus/gus) Next Article PSBB Jabar Berlaku, Ridwan Kamil Sebar Bantuan Bertahap
"Opsinya, Perusahaan-perusahaan siapkan transportasi pada karyawannya. Kalo dia ngotot buka saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), dia juga harus bertanggung jawab terhadap transportasi karyawannya. Itu poin saya," katanya kepada kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/5).
Permintaan tersebut tidak lepas dari temuan penumpang KRL yang terinfeksi positif korona, yakni di Bogor dan Bekasi masing-masing sebanyak 3 orang. Hal ini membuktikan bahwa transportasi umum menjadi tempat yang rawan akan penyebaran virus.
Jika tidak diantisipasi oleh perusahaan tempat pegawai bekerja dengan kendaraan khusus, maka potensi penyebaran virus akan semakin terbuka. Tak berbeda jauh dengan kasus di Bekasi, temuan kasus positif virus korona di Bogor juga karena masyarakat yang harus tetap bekerja saat masa pandemi ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo menyebut ketiganya adalah laki-laki, dua orang tinggal di Jakarta, sementara satu orang lainnya tinggal di Sukabumi.
"Mereka setiap hari menggunakan KRL. Yang orang Sukabumi kerja di Jakarta. Dua orang lagi juga sama kerja di Jakarta tapi sedang melakukan tugas ke Bogor. Kami meneruskan ke dinas kesehatan setempat dan kepada yang bersangkutan," jelasnya beberapa waktu lalu.
(gus/gus) Next Article PSBB Jabar Berlaku, Ridwan Kamil Sebar Bantuan Bertahap
Most Popular