Selama Corona Masih Ada, Anda Berisiko Jadi Pengangguran

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 May 2020 10:34
Orang-orang di taman mengenakan topeng menonton berita yang disiarkan di layar raksasa yang memperlihatkan pemimpin Kim Jong Un menghadiri upacara pembukaan Pabrik Pupuk Fosfat Sunchon, Sabtu, 2 Mei. 2020, di Pyongyang, Korea Utara. Un membuat penampilan publik pertamanya dalam 20 hari ketika ia merayakan penyelesaian sebuah pabrik pupuk di dekat Pyongyang, media pemerintah mengatakan Sabtu, mengakhiri ketidakhadiran yang memicu desas-desus global bahwa ia mungkin sakit parah.
Foto: Orang-orang di taman mengenakan topeng menonton berita yang disiarkan di layar raksasa yang memperlihatkan pemimpin Kim Jong Un menghadiri upacara pembukaan Pabrik Pupuk Fosfat Sunchon, Sabtu, 2 Mei. 2020, di Pyongyang, Korea Utara. Un membuat penampilan publik pertamanya dalam 20 hari ketika ia merayakan penyelesaian sebuah pabrik pupuk di dekat Pyongyang, media pemerintah mengatakan Sabtu, mengakhiri ketidakhadiran yang memicu desas-desus global bahwa ia mungkin sakit parah.AP/Jon Chol Jin
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan dalam setahun terakhir jumlah pengangguran bertambah 60.000 orang menjadi 6,88 juta orang. Data ketenagakerjaan di Indonesia dirilis dua kali dalam setahun, setiap Februari dan Agustus. Perbandingan Februari ke Februari atau Agustus ke Agustus adalah yang lebih disarankan, karena menghilangkan faktor musiman.

Biasanya, angka pengangguran cenderung turun dari Februari ke Februari. Namun tahun ini malah naik.




Kemudian, BPS mencatat jumlah iklan lowongan kerja di seluruh sektor mengalami penurunan yang konsisten. Artinya, perusahaan tidak mencari karyawan baru atau tidak mencari pengganti untuk karyawan yang kena PHK.

lokerBadan Pusat Statistik

Tidak hanya itu, sepanjang April terjadi peningkatan pencarian kata kunci 'Kartu Prakerja'. Ini mengindikasikan lonjakan pekerja yang terdampak pandemi virus corona.

"Dampak pandemi Covid-19 mulai terasa. Kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) pada Februari 2020 turun 28,85% dibandingkan Februari 20129," sebut laporan BPS.


BPS juga mengukur dampak pandemi virus corona untuk pekerja di berbagai sektor usaha. Ada yang dampaknya minim, sedang, agak besar, dan besar.

Dampak minimal terhadap pekerja terjadi di sektor perdagangan besar dan eceran. Sektor ini masih bisa berjalan karena menyediakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.

Kemudian dampak sedang kepada pekerja dialami oleh sektor industri pengolahan/manufaktur. Sebagian sektor manufaktur non-esensial memang menghentikan sementara proses produksi, tetapi masih ada yang menjalankan aktivitas meski dalam kapasitas terbatas.

Sedangkan dampak agak berat dialami oleh pekerja di sektor transportasi dan pergudangan. Maklum, social distancing membuat masyarakat #dirumahaja. Bagaimana sektor transportasi bisa menggeliat?

Terakhir, dampak paling berat akan dialami oleh pekerja di sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum. Sektor ini mengandalkan orang-orang yang pelesiran. Sekarang mana ada yang namanya pelesiran.

coronaBadan Pusat Statistik


Sebelum pandemi virus corona mereda, situasi akan terus seperti ini bahkan bisa lebih parah. Oleh karena itu, semoga pandemi ini bisa segera berakhir sehingga masyarakat bisa kembali produktif. Kalau corona masih merajalela, maka sepertinya kita harus pasang kuda-kuda saat menjadi korban PHK.

Amit-amit...

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular