Internasional

Super Sekali, Lagi-lagi Donald Trump Kebal COVID-19

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
08 May 2020 07:58
U.S. President Donald Trump speaks to China's Vice Premier Liu He as Vice President Mike Pence looks on during a meeting in the Oval Office of the White House in Washington, U.S., January 31, 2019.   REUTERS/Jim Young
Foto: Presiden AS Donald Trump (REUTERS/Jim Young)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang anggota militer Amerika Serikat (AS) yang bekerja di Gedung Putih telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona (COVID-19). Anggota militer itu merupakan salah satu pelayan pribadi Presiden Donald Trump.

"Kami baru-baru ini diberitahu oleh unit medis Gedung Putih bahwa seorang anggota militer Amerika Serikat, yang bekerja di kampus Gedung Putih, telah dinyatakan positif terkena virus corona," kata wakil sekretaris pers Gedung Putih, Hogan Gidley, dalam pernyataannya, sebagaimana dilaporkan The Guardian, Jumat (8/5/2020).



Menurut laporan dari CNN International, pelayan itu adalah anggota angkatan laut AS dan mulai menunjukkan gejala pada Rabu pagi. Orang itu dinyatakan positif pada hari itu juga menurut keterangan resmi Gedung Putih.

Pelayan itu adalah orang kedua yang dikonfirmasi positif COVID-19 saat bekerja di Gedung Putih. Sebelumnya, seorang staf di kantor wakil presiden Mike Pence dinyatakan positif terkena virus asal Wuhan, China itu pada bulan Maret. Beberapa orang yang hadir di Mar-a-Lago, klub pribadi Trump di Florida, juga telah didiagnosis menderita COVID-19 pada awal Maret.

Namun demikian, Gidley mengonfirmasi bahwa baik Trump maupun wakilnya, Mike Pence, telah menjalani tes dan dinyatakan negatif.

"Presiden dan wakil presiden sejak itu dites negatif untuk virus dan mereka tetap sehat." katanya.

Hasil tes negatif itu juga telah dikonfirmasi langsung oleh Trump. "Saya hanya punya sedikit kontak pribadi dengan pria ini," kata Trump di Oval Office bersama Pence. "Saya tahu siapa dia, orang baik, tapi saya hanya punya sedikit kontak."



Dalam kesempatan itu Trump juga menggembar-gemborkan kualitas dan kuantitas tes AS, yang menurut para pakar kesehatan merupakan komponen penting dari respons AS terhadap pandemi.

Meski demikian Trump juga mengatakan bahwa pengujian merupakan hal yang agak berlebihan karena hal itu tidak bisa membuat seseorang kebal dari virus atau terhindar di kemudian hari.

"Kami menguji sekali seminggu, sekarang kami akan menguji sekali sehari, tetapi bahkan ketika Anda menguji sekali sehari, seseorang bisa, sesuatu terjadi di mana mereka terkena sesuatu," kata Trump.

"Apa yang terjadi di antara ketika kamu diuji, dan hanya beberapa hari ke depannya?"

AS kini menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di dunia. Berdasarkan data Worldometers, ada 1,2 juta kasus dengan 998 ribu kasus aktif. Angka kematian 76 ribu dan yang sembhuh 217 ribu.

[Gambas:Video CNBC]


(res) Next Article Wow! Kembali Tes Corona, Trump Dinyatakan Negatif COVID-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular