Jika Corona Masih Ada, Risiko Jadi Pengangguran Cukup Tinggi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 May 2020 08:37
Aksi Ribuan Buruh Tolak Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja di Depan Gedung DPR. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Demonstrasi Elemen Buruh (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Bagaimana dengan Indonesia? Sama saja.

Pada kuartal I-2020, ekonomi Indonesia memang masih tumbuh 2,97%. Namun itu menjadi laju terlemah sejak 2001.




Pada kuartal II-2020, kontraksi ekonomi sepertinya sulit dihindari mengingat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang semakin masif sehingga menahan laju roda perekonomian. Oleh karena itu, mencari kerja bakal semakin susah.

Saat ini, setiap 1% pertumbuhan ekonomi akan menciptakan sekitar 250.000 lapangan kerja. Ketika ekonomi tumbuh, katakanlah, 3% seperti pada kuartal I-2020 maka penciptaan lapangan kerja hanya 750.000.

Sementara laporan BPS menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang menganggur per Februari 2020 adalah 6,88 juta orang. Bagaimana mungkin ekonomi yang tumbuh hanya 3% bisa menyediakan lapangan kerja bagi hampir 7 juta orang?



Pemerintah punya dua skenario menghadapi ekonomi 2020. Skenario pertama adalah 'berat' di mana ekonomi tahun ini hanya tumbuh 2,3%.

Dengan asumsi 1% pertumbuhan ekonomi menciptakan 250.000 lapangan kerja, maka pertumbuhan ekonomi 2,3% akan menciptakan 575.000 lapangan kerja. Sangat tidak cukup untuk menampung jumlah pengangguran yang mencapai hampir 7 juta orang.

Oleh karena itu, skenario 'berat' memperkirakan jumlah penganggur akan bertambah 2,92 juta jiwa. Sangat mungkin melampaui angka tersebut, karena per 20 April saja data Kementerian Ketenagakerjaan menyebut jumlah pekerja yang dirumahkan atau mendapat 'vonis' PHK mencapai 2,08 juta orang.

Skenario kedua adalah 'sangat berat'. Dalam skenario ini, ekonomi Indonesia pada 2020 diperkirakan terkontraksi -0,4%. Artinya lapangan kerja yang sudah sempit semakin sempit. Malah lapangan kerja yang sudah ada bakal menyusut. PHK akan semakin luas dan perusahaan tidak mencari pengganti.

Dengan asumsi 1% pertumbuhan ekonomi menciptakan 250.000 kesempatan kerja, maka kontraksi ekonomi -0,4% membuat lapangan kerja berkurang 100.000. Tidak heran skenario 'sangat berat' memperkirakan jumlah pengangguran bisa bertambah 5,23 juta orang.


Seperti hidup dan penghidupan ke depan tidak akan mulus. Risiko menjadi pengangguran lumayan tinggi, dan tetap akan tinggi selagi aktivitas ekonomi belum normal kembali.

Semoga virus corona cepat pergi...

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular