
Resesi di AS Rasanya Tinggal Tunggu Waktu
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 May 2020 13:35

"Kalau ekonomi AS terpukul begitu keras pada kuartal I, di mana hanya kurang dari sebulan lockdown diterapkan di berbagai negara bagian, maka jangan tanya bagaimana kontraksi pada kuartal II. Bakal jadi bencana," tegas Chris Rupkey, Kepala Ekonom MUFG yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.
Ya, kondisi pada kuartal II-2020 memang bakal lebih parah. Bank sentral AS (TheFederal Reserve/The Fed) cabang Atlanta memperkirakan ekonomi AS terkontraksi sangat dalam yaitu -17,6% pada kuartal II-2020.
Jika terjadi, maka AS resmi masuk ke jurang resesi karena pada kuartal sebelumnya ekonomi terkontraksi -4,8%. Resesi adalah kontraksi ekonomi dua kuartal beruntun pada tahun yang sama.
US National Association for Business Economics (NABE) punya proyeksi yang lebih seram lagi. Konsensus yang melibatkan 45 ekonom menghasilkan proyeksi ekonomi AS bakal terkontraksi 26,5% pada periode April-Juni 2020.
"Ekonomi AS saat ini sudah masuk resesi. Pandemi virus corona benar-benar memukul aktivitas ekonomi," kata Constance Hunter, Presiden NABE yang juga Kepala Ekonom KPMG, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Meski begitu, resesi ekonomi di AS diperkirakan tidak berlangsung lama. NABE memperkirakan ekonomi AS pada kuartal III-2020 diperkirakan tumbuh 2% dan lebih tinggi lagi menjadi 5,8% pada kuartal IV-2020.
"Ekonomi AS saat ini sudah masuk resesi. Namun panel optimistis bahwa ekonomi akan kembali tumbuh pada paruh kedua 2020," lanjut Hunter.
Well, yang terjadi biarlah terjadi. Kalau resesi memang sepertinya sudah menjadi keniscayaan, tidak bisa lagi dihindari, ya biar saja seperti itu. Sekarang yang penting adalah bagaimana nasib ke depan, setelah masuk 'jurang' secepat apa bisa keluar.
Seiring dengan penyebaran virus corona yang semakin melambat, sedikit demi sedikit aktivitas publik mulai dibuka lagi. Dengan catatan tidak ada gelombang serangan kedua (second wave), maka bukan tidak mungkin segalanya akan kembali normal dalam waktu yang tidak terlalu lama.
"Kita mulai melihat ekonomi dibuka lagi, kita sudah melihat masyarakat beraktivitas lagi. Mungkin kita sudah melalui saat-saat terburuk dan mulai sekarang sepertinya situasi akan terus membaik," kata Paul Nolte, Manajer Portofolio di Kingsview Investment Management, sebagaimana diwartakan Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Ya, kondisi pada kuartal II-2020 memang bakal lebih parah. Bank sentral AS (TheFederal Reserve/The Fed) cabang Atlanta memperkirakan ekonomi AS terkontraksi sangat dalam yaitu -17,6% pada kuartal II-2020.
Jika terjadi, maka AS resmi masuk ke jurang resesi karena pada kuartal sebelumnya ekonomi terkontraksi -4,8%. Resesi adalah kontraksi ekonomi dua kuartal beruntun pada tahun yang sama.
US National Association for Business Economics (NABE) punya proyeksi yang lebih seram lagi. Konsensus yang melibatkan 45 ekonom menghasilkan proyeksi ekonomi AS bakal terkontraksi 26,5% pada periode April-Juni 2020.
"Ekonomi AS saat ini sudah masuk resesi. Pandemi virus corona benar-benar memukul aktivitas ekonomi," kata Constance Hunter, Presiden NABE yang juga Kepala Ekonom KPMG, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Meski begitu, resesi ekonomi di AS diperkirakan tidak berlangsung lama. NABE memperkirakan ekonomi AS pada kuartal III-2020 diperkirakan tumbuh 2% dan lebih tinggi lagi menjadi 5,8% pada kuartal IV-2020.
"Ekonomi AS saat ini sudah masuk resesi. Namun panel optimistis bahwa ekonomi akan kembali tumbuh pada paruh kedua 2020," lanjut Hunter.
![]() |
Well, yang terjadi biarlah terjadi. Kalau resesi memang sepertinya sudah menjadi keniscayaan, tidak bisa lagi dihindari, ya biar saja seperti itu. Sekarang yang penting adalah bagaimana nasib ke depan, setelah masuk 'jurang' secepat apa bisa keluar.
Seiring dengan penyebaran virus corona yang semakin melambat, sedikit demi sedikit aktivitas publik mulai dibuka lagi. Dengan catatan tidak ada gelombang serangan kedua (second wave), maka bukan tidak mungkin segalanya akan kembali normal dalam waktu yang tidak terlalu lama.
"Kita mulai melihat ekonomi dibuka lagi, kita sudah melihat masyarakat beraktivitas lagi. Mungkin kita sudah melalui saat-saat terburuk dan mulai sekarang sepertinya situasi akan terus membaik," kata Paul Nolte, Manajer Portofolio di Kingsview Investment Management, sebagaimana diwartakan Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular