
Tak Tahan Corona, Virgin Atlantic akan Pangkas 3.000 Pekerja
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
05 May 2020 21:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai penerbangan Inggris milik konglomerat Richard Branson, Virgin Atlantic akhirnya melakukan langkah dramatis dari persoalan pelik perusahaan akibat pandemi corona. Perseroan akan memangkas 3.000 pekerja yang merupakan sepertiga dari staf.
Demikian pengumuman yang disampaikan pada Selasa (5/5) terhadap 'tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya' menimpa perusahaan, seperti dikutip dari AFP.
Seperti diketahui pandemi corona telah memukul banyak maskapai penerbangan di seluruh dunia, setidaknya selama dua bulan terakhir.
Pihak Virgin Atlantic menegaskan bahwa langkah pemangkasan pekerja hingga 3.000 orang sebagai upaya tetap menjaga kondisi keuangan. Mereka pun sudah menyampaikan ke pemerintah soal potensi bantuan.
Sebelumnya Richard Branson dan pemilik maskapai Virgin Atlantic, mengatakan ia membutuhkan pinjaman dari pemerintah Inggris guna membantu bisnis penerbangannya agar selamat dari krisis pandemi virus corona.
Dalam sebuah surat kepada karyawannya yang diterbitkan Senin (20/4/2020), Branson mengatakan bahwa Virgin Atlantic akan melakukan apapun untuk bertahan hidup selama pandemi.
"Namun kami memerlukan dukungan pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian yang parah seputar bisnis penerbangan hari ini dan tidak tahu berapa lama pesawat akan tetap di grounded," tulisnya dalam surat yang dikutip CNBC International, Selasa (21/4/2020).
Virgin Atlantic merupakan maskapai yang berbasis di Inggris, di mana 51% saham dimiliki Branson's Virgin dan 49% lain adalah saham Delta dari AS. Branson mengatakan saat ini adalah waktu paling menantang dalam karier perusahaannya.
(hoi/hoi) Next Article Diam-Diam 'Kiamat' Kursi Pesawat Ancam Maskapai Penerbangan!
Demikian pengumuman yang disampaikan pada Selasa (5/5) terhadap 'tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya' menimpa perusahaan, seperti dikutip dari AFP.
Seperti diketahui pandemi corona telah memukul banyak maskapai penerbangan di seluruh dunia, setidaknya selama dua bulan terakhir.
Sebelumnya Richard Branson dan pemilik maskapai Virgin Atlantic, mengatakan ia membutuhkan pinjaman dari pemerintah Inggris guna membantu bisnis penerbangannya agar selamat dari krisis pandemi virus corona.
Dalam sebuah surat kepada karyawannya yang diterbitkan Senin (20/4/2020), Branson mengatakan bahwa Virgin Atlantic akan melakukan apapun untuk bertahan hidup selama pandemi.
"Namun kami memerlukan dukungan pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian yang parah seputar bisnis penerbangan hari ini dan tidak tahu berapa lama pesawat akan tetap di grounded," tulisnya dalam surat yang dikutip CNBC International, Selasa (21/4/2020).
Virgin Atlantic merupakan maskapai yang berbasis di Inggris, di mana 51% saham dimiliki Branson's Virgin dan 49% lain adalah saham Delta dari AS. Branson mengatakan saat ini adalah waktu paling menantang dalam karier perusahaannya.
(hoi/hoi) Next Article Diam-Diam 'Kiamat' Kursi Pesawat Ancam Maskapai Penerbangan!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular