Terpukul Corona, Freeport Minta Tunda Pembangunan Smelter

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
30 April 2020 17:32
TONY WENAS Freeport Indonesia (detikFoto/Rachman Haryanto)
Foto: detikFoto/Rachman Haryanto
Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan proyek pembangunan smelter di Indonesia sulit dilanjutkan saat ini akibat terdampak pandemi corona.

Proyek smelter ini dibangun oleh 3 kontraktor yang berasal dari Jepang, Kanada, dan Finlandia. "Tiga negara ini terdampak besar covid-19, sehingga sangat terhambat proses menyelesaikan front end engineering design dan juga design lainnya," ujar Tony dalam wawancara khusus bersama CNBC Indonesia TV, Kamis (30/4/2020).

Hambatan, lanjutnya, mulai dari proses fabrikasi peralatan sampai untuk bekerja di lokasi smelter di Gresik yang kini terdapat Pembatasan Sosial Berskala Besar.

"Ini membuat proses progres dari pembangunan smelter terhambat dan kontraktor sampaikan akan ada keterlambatan. Atas dasar hal tersebut kita sudah ajukan permohonan tunda pembangunan smelter selama satu tahun ke depan."



Permintaan ini menurutnya sudah diajukan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Minerdal dan sedang dalam peninjauan.

Sesuai dengan IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) yang diteken, smelter ini semestinya bisa kelar pada 2023 mendatang atau lima tahun sejak penandatanganan izin. Dengan penundaan ini, ia memproyeksi smelter baru selesai dibangun pada 2024 nanti.

Ia pun mengakui untuk pembangunan smelter memang diutamakan menggunakan pendanaan bank, bukan dari kas perusahaan. Namun kondisi keuangan dunia juga turut membuat komitmen pinjaman yang semula sudah dikantongi Freeport untuk bangun smelter kini terganggu.

"Pendanaan lebih sulit," ungkap Tony.

Arus kas perusahaan juga tengah ketat karena tahun ini merupakan tahun transisi ke tambang bawah tanah. Sementara produksi tambang terbuka atau open pit akan sangat berkurang drastis, bisa sampai 60%. Investasi tambang bawah tanah juga tak bisa disetop dengan estimasi nilai investasi US$ 1 miliar.

"Bahwa ada situasi di dunia ini yang betul-betul mempengaruhi bukan hanya proses pembangunan smelter tapi kegiatan usaha lain di banyak sektor yang sangat berarti, termasuk sektor keuangan," jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]




(gus/gus) Next Article Bangun Smelter, Freeport Pinjam Duit Rp 40 T dari 9 Bank

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular