Semangat! Kuartal II Masuk 'Parit', Kuartal III Kita Bangkit

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 April 2020 07:49
Ilustrasi Rupiah
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Thomas White)
Oleh karena itu, sepertinya kuartal II-2020 akan menjadi kali pertama Indonesia mengalami kontraksi ekonomi sejak krisis multi-dimensi pada 1998. Sedih, tetapi ada baiknya bersiap diri menghadapi yang terburuk.

Namun, ada harapan Indonesia bisa cepat keluar dari lubang kontraksi. Jika pandemi corona mereda pada Juni dan aktivitas masyarakat berangsur normal mulai Juli, maka ada harapan ekonomi akan kembali tumbuh mulai kuartal III-2020.

"Untuk kuartal III akan ada recovery di 1,5% dan (kuartal IV) 2,8%," tegas Sri Mulyani.

Sedangkan Moody's Analytics memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 sebesar 3% dan 2,8% pada kuartal berikutnya. Ini membuat pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan 2020 ada di 2,1%.

Akan tetapi, ada pula yang memperkirakan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 masih terkontraksi. Citi memproyeksi ekonomi Indonesia tahun ini mengalami kontraksi -1,2%. Investasi sepertinya masih terkontraksi mengingat penundaan belanja modal pemerintah dan swasta.

Oleh karena itu, Citi memperkirakan BI masih akan melanjutkan stimulus moneter dengan penurunan suku bunga acuan. Pada akhir tahun, BI 7 Day Reverse Repo Rate diperkirakan berada di 4% dari saat ini yang sebesar 4,5%.

"Kami memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) pada kuartal II, kemungkinan Mei, dan kuartal II. Pada akhir tahun ini, suku bunga acuan kami perkirakan sebesar 4%," sebut Helmi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular