
Bulog Sulit Impor Daging Kerbau India, Pasokan Aman?
Hidayat Arif Subakti, CNBC Indonesia
24 April 2020 13:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog sudah mengantongi izin impor 100 ribu ton daging kerbau. Namun Lockdown yang masih diberlakukan di India menyulitkan Bulog untuk melakukan impor.
Oleh karena itu Bulog saat ini tengah bekerjasama dengan BUMN lain untuk menyerap produksi daging sapi/kerbau di NTT secara maksimal.
"Memaksimalkan produksi lokal, kita serap dan kita beli untuk kebutuhan masyarakat, termasuk daging ayam yang kemarin mengalami kelebihan produksi," kata Direktur Utama Bulog, Budi Waseso kepada CNBC Indonesia, Jumat (24/4).
Artinya upaya mencukupi pasokan stok daging jelang Lebaran tak hanya mengandalkan impor. Ini pun terjadi dengan kebutuhan pokok lainnya seperti beras. Ia memastikan bahwa stok beras cukup untuk kebutuhan puasa dan lebaran.
"Kita sudah memprediksi masalah lebaran dan juga yang tidak terprediksi Covid - 19, kalau soal pangan khususnya beras, Bulog sangat siap," ujar pria yang biasa disapa Buwas ini.
Ia mengakui ada kendala di lapangan yaitu pembatasan-pembatasan dalam penanganan pandemi yang di luar prediksi sehingga adanya keterlambatan logistik. Sejumlah daerah mulai menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Selain itu, prediksi pemerintah terhadap panen raya juga mundur karena masalah cuaca, seperti di NTB, Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Timur dan Jawa Barat. Bulog juga menargetkan untuk tahun ini pemerintah menargetkan penyerapan 950 ribu ton beras sehingga tidak adanya impor.
"Impor nggak harus, cuma untuk menutupi kekurangan saja karena ketersediaan beras saat ini masih memadai," ujar Buwas.
(hoi/hoi) Next Article Bos Bulog Lapor ke Jokowi Beras Impor Rusak Tak Terpakai!
Oleh karena itu Bulog saat ini tengah bekerjasama dengan BUMN lain untuk menyerap produksi daging sapi/kerbau di NTT secara maksimal.
"Memaksimalkan produksi lokal, kita serap dan kita beli untuk kebutuhan masyarakat, termasuk daging ayam yang kemarin mengalami kelebihan produksi," kata Direktur Utama Bulog, Budi Waseso kepada CNBC Indonesia, Jumat (24/4).
Artinya upaya mencukupi pasokan stok daging jelang Lebaran tak hanya mengandalkan impor. Ini pun terjadi dengan kebutuhan pokok lainnya seperti beras. Ia memastikan bahwa stok beras cukup untuk kebutuhan puasa dan lebaran.
"Kita sudah memprediksi masalah lebaran dan juga yang tidak terprediksi Covid - 19, kalau soal pangan khususnya beras, Bulog sangat siap," ujar pria yang biasa disapa Buwas ini.
Ia mengakui ada kendala di lapangan yaitu pembatasan-pembatasan dalam penanganan pandemi yang di luar prediksi sehingga adanya keterlambatan logistik. Sejumlah daerah mulai menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Selain itu, prediksi pemerintah terhadap panen raya juga mundur karena masalah cuaca, seperti di NTB, Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Timur dan Jawa Barat. Bulog juga menargetkan untuk tahun ini pemerintah menargetkan penyerapan 950 ribu ton beras sehingga tidak adanya impor.
"Impor nggak harus, cuma untuk menutupi kekurangan saja karena ketersediaan beras saat ini masih memadai," ujar Buwas.
(hoi/hoi) Next Article Bos Bulog Lapor ke Jokowi Beras Impor Rusak Tak Terpakai!
Most Popular